Horeee... Dana Desa Sudah Bisa Dicairkan Asal Ada Kegiatan
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa sekitar 20 persen anggaran dana desa sudah bisa dicairkan pada awal tahun ini. Jokowi -panggilan Presiden Joko Widodo- menyatakan itu dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1) guna membahas program dan kegiatan 2018.
"Saya juga mendapat laporan dari menkeu bahwa anggaran desa sebesar 20 persen sudah bisa dicairkan bulan Januari ini dan seharusnya dana desa bisa segera dieskekusi untuk mendukung program-program cash for work," ucapnya.
Jokowi dalam forum itu menegaskan bahwa fokus kerja pemerintahannya pada 2018 adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta mengatasi ketimpangan dan kemiskinan. Karena itu Jokowi juga mewanti-wanti tentang pentingnya pengendalian angka inflasi, menjaga stabilitas harga bahan-bahan kebutuhan pokok dengan segera menjalankan progam beras sejahtera (rastra), serta program pangan nontunai.
Menteri Keuangan Sri Mulyadi usai rapat tersebut menyampaikan bahwa Presiden Jokowi memang meminta supaya program cash for work bisa jalan secepatnya. Dengan demikian pada Januari ini sudah ada kegiatan yang dibiayai dana desa.
"Selama ini mekanismenya 60 persen langsung dibayar melalui APBD pada April, sekarang kita bagi Januari yang 20 persen. Sehingga tidak ada alasan Januari tidak ada aktivitas karena tidak ada uang, yang 40 persen tetap April, yang sisanya tetap," jelas Sri Mulyani.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa sekitar 20 persen anggaran dana desa dari APBN 2018 sudah bisa dicairkan pada awal tahun ini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lewat Inpres, Prabowo Desak Kementerian & Pemda Hemat Anggaran Rp 306 Triliun
- Sabet Penghargaan, BNI jadi Bank Operasional Terbaik Pengelola Kas Negara
- Prabowo Minta Jajarannya Hemat Anggaran hingga Rp 306,69 Triliun
- Pembangunan IKN Kembali Dilanjutkan, Anggaranya Sangat Wow
- Jokowi Lakukan Pertemuan Terbatas dengan Sultan HB X di Klaten
- Tumbuh Positif, Penerimaan Bea Cukai hingga Akhir 2024 Capai Rp 300,2 Triliun