Horeeee FIFA
Oleh: Dahlan Iskan
Di sana, dari kalangan suporter fanatik itu sering keluar kata-kata provokasi. Pun di Surabaya. Juga di Malang. Misalnya begini: "kalau kalah, gelut wae".
Maksudnya: karena main bolanya kalah maka berkelahi saja.
Itu cerminan suporter yang malu karena timnya kalah. Maka ganti suporter saja yang berkelahi, pasti menang.
"Pasti menang" di situ karena menggunakan logika keroyokan. Jumlah suporter tuan rumah pasti lebih banyak. Maka teman-teman mereka akan menyambut antusias: iyo wis, gelut wae! Benar. Berkelahi saja.
Yang begitu biasanya juga datang dari kelompok remaja. Maka jangan terlalu juga diambil hati. Apalagi sampai menendang mereka.
Ada ujaran kebencian yang kelihatannya sulit dilakukan penangkapan. Yakni ketika wasit dianggap tidak adil pada tuan rumah. Dan itu terjadi tidak hanya satu kali.
Melihat itu penonton akan serentak meneriakkan yel yel "wasit maling, wasit maling, wasit maling".
Satu stadion menggema dengan yel tersebut.