Horeee..Eks Dolly Dapat Rp 160 Juta
jpnn.com - SURABAYA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan dana bantuan Rp 160 juta untuk kelompok usaha di eks lokalisasi Dolly. Tujuannya, mengembangkan usaha UMKM di daerah Putat Jaya itu.
Kemarin Khofifah sempat mengunjungi home industry samiler Samijali. Kemudian, dia menuju eks Wisma Barbara untuk menyerahkan bantuan secara simbolis. Saat itu, dia juga membeli sandal kulit buatan Putat Jaya Collection. "Kalau ini kulit, harganya sangat murah dan enak di kaki saya," tuturnya.
Menurut Khofifah, UMKM di eks lokalisasi perlu dikembangkan. Dia menjelaskan, penanganan daerah lokalisasi dilakukan dengan sharing budgeting antara APBN, APBD provinsi, dan APBD Kota Surabaya. Pada awal proses penutupan, biasanya lebih banyak menggunakan APBN. Yaitu, untuk memberikan dana bantuan Rp 5.050.000 per orang kepada wanita pekerja seks komersial (PSK). "Semua PSK yang terdaftar dapat dana itu. Yang belum menerima bisa lapor ke pemkot," ujarnya.
Sementara itu, bantuan terhadap warga terdampak juga tidak kalah penting. Harus dipikirkan caranya membuat sumber pendapatan baru bagi mereka. Dalam hal tersebut, berbagai pihak harus ikut terlibat. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga swasta dan organisasi sosial lainnya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, pembangunan ekonomi di eks lokalisasi diharapkan bisa segera pulih. Kemudian, hal tersebut bisa menjadi sumber inspirasi bagi daerah lainnya untuk menutup area lokalisasi. "Recovery saja tidak cukup, tapi harus rebranding. Dengan demikian, image di masyarakat juga berubah lebih positif," ungkapnya.
Camat Sawahan Yunus menyambut baik bantuan dari Kemensos kemarin. Dana itu nantinya dibagikan kepada anggota dari delapan kelompok usaha di eks lokalisasi Dolly. Setiap kelompok terdiri atas 10 orang. Dengan demikian, setiap orang akan mendapat jatah Rp 2 juta. "Dana itu sebenarnya sudah lama kami ajukan ke Kemensos, alhamdulillah hari ini (kemarin, Red) cair," tuturnya.
Dana itu akan digunakan sebagai modal usaha untuk membeli bahan baku atau alat produksi. Selama ini UMKM di daerah itu memang masih sulit berkembang karena kekurangan modal. Akibatnya, mereka tidak bisa mengembangkan usaha menjadi lebih besar.(ant/c20/end/flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Umumkan Hasil Olah TKP Kecelakaan Tol Cipularang, Sebuah Fakta Terungkap
- Menang Praperadilan, Polda Riau Kejar TPPU Tersangka Korupsi KUR Bank Pelat Merah Ini
- Kapolres Inhu & Tim Pamatwil Polda Riau Cek Kesiapan TPS Khusus
- TNI-Polri Bersinergi Jaga Situasi Kondusif & Mewujudkan Pilkada Damai di Sumsel
- Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal