Hormat Saya untuk Anthonius Gunawan Agung
jpnn.com, JAKARTA - Ricosetta Mafella sudah pasti tidak akan melupakan peristiwa gempa bumi 7,7 SR yang melanda Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9).
Dia adalah kapten pilot pesawat Batik Air bernomor penerbangan ID6231 yang take off dari bandara SIS Al Jufrie Palu beberapa saat lindu terjadi. Penerbangannya dipandu Anthonius Gunawan Agung petugas di menara air traffic control (ATC) yang akhirnya meninggal dunia.
Kepada JawaPos.com, Ricosetta mengaku sudah mendapatkan firasat tidak enak saat berada di landas pacu sebelum take off. Dari balik kemudi pesawat, dia mulai merasakan ada goyangan.
Namun, dia harus tetap berkonsentrasi untuk memastikan pesawat tujuan Makassar itu take off dengan selamat. Akhirnya, Ricosetta berhasil menerbangkan pesawat yang dipilotinya.
“Saya mulai curiga saat landasan pacu saya ke kanan dan ke kiri sedikit. Kemudian saya take off. Saya pikir itu karena landasannya saja,” ujarnya saat dihubungi oleh JawaPos.com, Minggu (30/9).
Saat itu, Risocetta belum tahu ada gempa bumi. Sebab, pesawatnya lepas landas sekitar pukul 18.02 WITA atau tepat saat gempa bumi terjadi di ibu kota Sulawesi Tengah itu.
Anthonius Gunawan Agung merupakan petugas ATC yang mengawal pilot Ricosetta Mafella menerbangkan Batik Air persis saat gempa mengguncang.
- Warga Sulteng Tak Pernah Lupa saat Ganjar Datang Membantu Gempa Donggala Kala itu
- Gempa Melanda Donggala Sulteng, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- BPKH Siapkan Hunian Bagi Penyintas Gempa di Sigi dan Donggala
- Warga Mengeluh Pembangunan Masjid Tersendat, Rusdy Langsung Turun Tangan
- Pemerintah Kucurkan Rp 1,9 Triliun Lagi untuk Pascagempa Sulteng
- Petugas AirNav Dimakamkan di TMP Makassar