Hormati KPK, Jokowi Pertimbangkan Opsi Lain Calon Kapolri

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo menghormati keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah menetapkan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai tersangka kasus 'rekening gendut'.
Untuk itu, Jokowi tengah mempertimbangkan sejumlah opsi terkait dengan posisi Budi Gunawan yang diajukan sebagai calon Kepala Kepolisia Negara Republik Indonesia (Kapolri) kepada DPR-RI.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto mengatakan presiden langsung meminta pertimbangan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang mengajukan Budi Gunawan sebagai salah satu dari lima calon Kapolri.
Sambil menunggu keputusan Kompolnas, menurut Seskab, Presiden Jokowi juga membahas masalah yang terkait dengan posisi Komjen (Pol) Budi Gunawan itu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Apakah Presiden akan mengirim calon Kapolri pengganti ke DPR? Andi mengaku belum dapat memastikannya.
“Hari ini masih melakukan pembahasan dan menunggu rekomendasi. Opsi-opsi sedang dipertimbangkan salah satunya menunggu rekomendasi Kompolnas,” ungkap Andi.
Ia mengaku dirinya tidak mengetahui opsi-opsi yang dipertimbangkan presiden saat ini. Namun Seskab menyampaikan, pengajuan nama baru sebagai calon Kapolri untuk menggantikan Budi Gunawan harus memenuhi sejumlah syarat. Salah satunya adalah adanya pertimbangan dari Kompolnas.
“Untuk jabat Kapolri harus ada syarat, salah satunya pertimbangan Kompolnas. Misalnya harus 2 tahun sebelum pensiun, bintang 3 itu semua pertimbangan Kompolnas. Posisi terakhir bintang 3 yang jadi kapolri adalah Budi Gunawan,” tandasnya. (flo/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menghormati keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah menetapkan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai tersangka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?