Hormati Ramadan, Warga Tutup Sendiri Prostitusi di Dolly
Senin, 08 Juli 2013 – 06:47 WIB
SURABAYA - Upaya Pemkot Surabaya menutup lokalisasi Dolly mendapat angin segar. Sebab, warga Putat Jaya melarang beroperasinya lokalisasi Dolly mulai 7 Juli hingga 10 Agustus untuk menghormati Ramadan. Hal tersebut menjadi salah satu indikator bahwa warga mulai bisa menerima penutupan lokalisasi terbesar se-Surabaya itu secara total. Menurut Syafiq, warga memasang ratusan pengumuman tanda lokalisasi tersebut tutup pada Minggu dini hari (7/7). Malam Minggu lalu (6/7) merupakan hari terakhir beroperasi sebelum puasa tiba.
Menurut pantauan Jawa Pos, Minggu (7/7) tidak terlihat ada wisma yang beroperasi di Gang Dolly atau Jarak. Di seputar lokalisasi tersebut juga terpampang pengumuman yang bertulisan tutup mulai 7 Juli sampai 10 Agustus. Pengumuman itu menandakan lokalisasi Dolly nonaktif sepanjang Ramadan.
Sekjen Forum Komunikasi Masyarakat Lokalisasi (FKML) Syafiq Mudhahir mengakui, sebenarnya warga Putat Jaya RW III, VI, X, XI, dan XII yang menutup sendiri lokalisasi tersebut. Bukan petugas kecamatan atau satpol PP yang selama beberapa tahun ini menutup lokalisasi itu. "Kami sendiri yang menutup," katanya.
Baca Juga:
SURABAYA - Upaya Pemkot Surabaya menutup lokalisasi Dolly mendapat angin segar. Sebab, warga Putat Jaya melarang beroperasinya lokalisasi Dolly mulai
BERITA TERKAIT
- Pj Gubernur Kaltim Resmikan Rehabilitasi Bendungan Babulu PPU
- Warga Binaan Kabur dari Lapas Kayuagung, Petugas Jaga Diperiksa Kanwil Kemenkumham Sumsel
- Banjir Bandang Menerjang Sejumlah Desa pada 2 Kecamatan di Bondowoso
- Terjadi Lagi, Bentrokan Ojol vs Opang di Bandung, Massa Diduga Bakar Pangkalan Ojek
- Tim Pansus DPRD Kota Bogor Gerak Cepat Salurkan Bantuan di Sukabumi
- Pemancing Hilang di Perairan Lingga Ditemukan Sudah Meninggal Dunia