Hormati Suara Rakyat
Rabu, 23 Januari 2013 – 04:31 WIB

Hormati Suara Rakyat
MAKASSAR -- Sulsel baru saja menggelar pemilihan gubernur (pilgub) Sulsel, Selasa, 22 Januari. Sekitar empat juta dari total pemilih 6.283.811 sudah mencoblos sehingga pesta demokrasi Sulsel pun telah tergelar. Rakyat sudah menjatuhkan pilihannya pada salah satu kandidat. Ilham mengungkapkan, tim IA masih sementara menginput hasil penghitungan suara dari tingkat TPS. Dari data yang diinfut dari 2000 lebih TPS kata Ilham, IA juga unggul dengan selisih delapan persen. "Mari kita sama-sama menunggu hasil KPU, saya juga berharap masyarakat bisa menunggu hasil resmi KPU, kami pun tidak ingin berlama-lama menunggu itu," tandas Ilham.
Hingga kemarin, hasil resmi masih menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel. Namun lembaga-lembaga survei yang melakukan quick count sudah merilis pasangan Syahrul-Agus sebagai pemenang. Pasangan Sayang ini mengungguli pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Andi Rudiyanto Asapa-A Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Baca Juga:
Mereka punya komentar berbeda dengan hasil ini. Cagub nomor urut satu, Ilham Arief Sirajuddin mengaku menghormati hasil quick count, namun dia dan Aziz belum mau mengakui hasil quick count tersebut sebagai hasil final. "Saya sangat menghormati hasil quick count lembaga survei itu, tapi belum bisa saya akui sebagai hasil akhir," ujar Ilham di kediamannya di jalan Maipa, malam tadi.
Baca Juga:
MAKASSAR -- Sulsel baru saja menggelar pemilihan gubernur (pilgub) Sulsel, Selasa, 22 Januari. Sekitar empat juta dari total pemilih 6.283.811 sudah
BERITA TERKAIT
- Dukung Curhatan Gubernur Anwar Hafid soal DBH Pertambangan, ART: Sulteng Butuh Keadilan
- Survei Rumah Politik Indonesia Publik Puas dengan Kinerja Prabowo-Gibran
- Aboe Bakar: Kepala Daerah dari PKS Harus Selaras dengan Prabowo
- Aspirasi Purnawirawan TNI Perlu Disikapi Serius, Kecuali soal Pemakzulan Wapres
- Jawaban Guyon Soal Gubernur Konten, Dedi Mulyadi Singgung Soal Turunnya Belanja Iklan
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi