Horor, Satwa-satwa KBS Terus Bertumbangan

jpnn.com - SURABAYA - Kian banyak saja Satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang mati. Belum juga terungkap kasus kematian satwa sebelumnya, kemarin (1/2) dua kasus yang sama menyusul. Komodo dan rusa ditemukan mati secara berurutan hanya dalam hitungan jam.
Itu merupakan peristiwa keempat dan kelima selama sebulan terakhir. Sejak 6 Januari hingga kemarin, sudah lima satwa KBS yang mati secara mencurigakan. Situasi yang demikian menggambarkan seakan telah terjadi pagebluk di KBS. Pagebluk adalah istilah Jawa yang menggambarkan terjadinya kematian penduduk sebuah kampung secara susul-menyusul dalam waktu berdekatan.
Dua hewan KBS yang mati kemarin adalah seekor komodo jantan berumur delapan tahun dan rusa bawean. Komodo ditemukan mati sekitar pukul 10.30. Kematian tersebut diketahui keeper komodo bernama Suradji. Saat itu dia sedang memberi makan rutin di kandang nomor 5. Kandang tersebut dihuni delapan ekor komodo. "Seminggu dua kali diberi makan. Kemarin jadwalnya daging ayam," kata Suradji.
Seperti biasanya, semua komodo seolah sudah tahu kebiasaan dalam pembagian makanan. Mereka mendekat dan berebut daging. Kejanggalan terlihat saat seekor komodo tidak merespons pemberian daging. Komodo itu diam saja. Termasuk, ketika daging tersebut dilempar di depannya.
Melihat kejanggalan itu, pria 53 tahun tersebut melapor ke kantor. Ketika kembali ke kandang, dia memegang buntut komodo. "Biasanya kalau dipegang buntutnya, langsung bergerak. Tapi, ini tidak," ucapnya. Akhirnya dia berkesimpulan bahwa satwa itu mati. (idr/jun/eko/mas)
SURABAYA - Kian banyak saja Satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang mati. Belum juga terungkap kasus kematian satwa sebelumnya, kemarin (1/2)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jalan Lintas Musi Rawas-Musi Banyuasin Longsor, Kendaraan Besar Dialihkan ke Simpang Semambang
- 3 Hari Dicari, Siswi SD yang Tenggelam di Sungai Komering Ditemukan Tak Bernyawa
- Program Mudik Motor Gratis 2025, Ayo, Daftar Sekarang!
- Bea Cukai Batam Tangkap Penyelundup HP Bekas Ilegal
- Herman Deru Optimistis Target 2.500 RTLH Rampung Dibedah Tercapai dalam 100 Hari ke Depan
- Anggaran THR PNS & PPPK Rp 35 Miliar Sudah Disiapkan, Pencairan Tunggu Juknis Pusat