HOROR! Sempat Hilang, Mengaku Disekap Penguasa Laut

Saat itu angin kencang berhembus dan membuat kapal mereka tak bisa melaju. Akhirnya, mereka memilih berhenti dan menurunkan jangkar.
“Karena badai sangat kencang, kapal kami gak bisa lagi melaju. Terpaksa kami turunkan jangkar. Kami takut kalau dipaksa, jadi membahayakan,” ujar Iwan diamini Hamdani dan Kismad, Rabu (9/3).
Ternyata, apa yang mereka takutkan akhirnya terjadi. Kapal bermesin dompeng 16 PK yang mereka tumpangi terbalik setelah dihantam badai. Dengan perasaan was-was, mereka kemudian berusaha membalikkan lagi kapal tersebut, agar posisinya seperti semula. Namun, karena kondisinya mengalami kerusakan parah, kapal ukuran GT 3 tersebut akhirnya karam.
“Sampai pukul 01.00 WIB kami masih tetap bertahan di kapal itu. Setelah itu, akhirnya ternggelam, karam,” bebernya.
“Pada Selasa (8/3) malam sekira pukul 23.30 WIB, kami lihat ada kapal yang sedang membuang jaring. Tandanya, pelampung berbendera yang di taruh di air, itu tandanya. Jangan sampai ditinggal pergi, Kismad pun buru-buru berenang dengan memakai pelampung, untung masih terkejar. Karena pada saat itu kapalnya sudah mau berangkat pulang,” ceritanya.
Selanjutnya ketiganya dinaikkan ke kapal dan berhasil diselamatkan. Sempat mencari keberadaan Kudri yang tak kunjung terlihat saat itu, mereka akhirnya dibawa pulang ke Sibolga. (ts/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu