Horst Henry Geerken, Ungkap Kedekatannya dengan Soekarno lewat Buku A Magic Gecko
Heran, Soekarno Menghitung Suara Tokek Hingga Sembilan Kali
Jumat, 18 Maret 2011 – 07:47 WIB
"Saya kira saat itu Soekarno sedang tergila-gila dengan teknologi Jerman," katanya. Karena itu, proyek pembangunan bandara tersebut dipercayakan kepada Jerman. Mulai kelistrikan, telepon, hingga konstruksi. Beberapa perusahaan top dari Jerman pun dilibatkan. Di antaranya, Siemens, AEG Telefunken, dan Grun & Bilfinger bergabung dalam proyek besar tersebut.
Di dalam bukunya, Henry menulis, ketika membangun bandara di Bali itu, Soekarno-lah yang meminta landasannya dibikin menjorok ke laut. "Presiden Soekarno terobsesi memiliki landasan yang menjorok ke laut seperti di Bandara Kai Tak di Hongkong," jelasnya.
Setelah di Bali ada bandara, arus wisatawan ke Pulau Dewata itu mulai deras datang. "Tapi, saya ikut menyesalkan pola pengembangan pariwisata di Bali sekarang ini," ujar Henry yang mengaku tahu banyak keinginan Soekarno tentang Bali tersebut.
Yang jelas, kata dia, Soekarno tak ingin menjadikan Bali seperti Hawaii. Sebab, dia paham betul konsep Tri Hita Karana (tiga hal pokok yang menyejahterakan dan memakmurkan hidup manusia) yang mestinya menjadi pegangan pola pembangunan pariwisata di Bali.
Selama 18 tahun, 1963-1981, Horst Henry Geerken bekerja dan tinggal di Indonesia. Pria Jerman itu bahkan pernah sangat dekat dengan Soekarno, presiden
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara