Horst Henry Geerken, Ungkap Kedekatannya dengan Soekarno lewat Buku A Magic Gecko
Heran, Soekarno Menghitung Suara Tokek Hingga Sembilan Kali
Jumat, 18 Maret 2011 – 07:47 WIB

Horst Henry Geerken dan bukunya yang berjudul "A Magic Gecko, Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno" yang diterbitkan akhir Februari lalu. Foto : Muhammad Ridwan/Radar Bali
Ketika berada di Bali itulah kisah tentang tokek berkaitan dengan Soekarno terjadi. Henry menceritakan, saat itu dirinya dipanggil Soekarno untuk datang ke Istana Tampak Siring. Selama dua jam dia diajak mengobrol Soekarno tentang banyak hal. Termasuk seputar pembangunan bandara di Bali itu.
Saat mengobrol tersebut, Henry diajak ke kebun di kompleks Istana Tampak Siring. Di sana, ditunjukkan kepada Henry patung batu yang menggambarkan seorang Indonesia yang duduk sambil mencabut duri besar dari telapak kakinya.
Ketika sedang berada di kebun itulah tiba-tiba terdengar suara tokek. Anehnya, kata Henry, spontan Soekarno menghitung bunyi tokek tersebut. "Satu, dua, tiga, dan seterusnya."
Bunyi itu makin rendah, lembut, dan pelan sampai akhirnya tokek tersebut berhenti bersuara. Ketika sampai bunyi ketujuh, Soekarno berkata, "Itu tanda keberuntungan!" Tapi, tokek berhenti pada bunyi kesembilan. "Bilangan ganjil sembilan malah lebih untung. Besok hari baik bagi saya dan seluruh rakyat Indonesia," ujar Soekarno spontan yang ditulis Henry dalam bukunya.
Selama 18 tahun, 1963-1981, Horst Henry Geerken bekerja dan tinggal di Indonesia. Pria Jerman itu bahkan pernah sangat dekat dengan Soekarno, presiden
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu