Horst Henry Geerken, Ungkap Kedekatannya dengan Soekarno lewat Buku A Magic Gecko
Heran, Soekarno Menghitung Suara Tokek Hingga Sembilan Kali
Jumat, 18 Maret 2011 – 07:47 WIB

Horst Henry Geerken dan bukunya yang berjudul "A Magic Gecko, Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno" yang diterbitkan akhir Februari lalu. Foto : Muhammad Ridwan/Radar Bali
Awalnya, tulis Henry, Kolonel Untung memproklamasikan atas nama pelaku kudeta di radio dan pers bahwa aksi tersebut dilakukan untuk mendahului kudeta lain yang direncanakan CIA. Namun, hanya beberapa jam kemudian, Jenderal Soeharto mengumumkan bahwa kudeta oleh komunis tersebut telah berhasil digagalkan.
Menurut dia, AS dan Inggris tidak sekadar membiarkan Soeharto cs melakukan tindakan itu, tapi juga mendorongnya. "Dua negara tersebut senang karena Soekarno yang pro-China (Tiongkok) "dan menentang Barat" dipaksa turun dari jabatannya. Mereka juga menopang Jenderal Soeharto dengan jutaan dolar dari uang pembayar pajak. Tapi, uang tersebut menghilang ke jalur-jalur yang tak bisa dipercaya di Indonesia," beber Henry dalam bukunya.
Dia berharap bukunya itu bisa menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk menatap masa depan sendiri. (jpnn/c5/kum)
Selama 18 tahun, 1963-1981, Horst Henry Geerken bekerja dan tinggal di Indonesia. Pria Jerman itu bahkan pernah sangat dekat dengan Soekarno, presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara