Horvath Pilz Eva Gertraud, Mantan Aktris Austria Dalami Budaya Jawa di Surakarta
Tinggalkan Keluarga, Kini Hidup Sebatang Kara
Senin, 31 Desember 2012 – 07:05 WIB

SEMRINGAH: Eva sendirian tinggal di kamarnya yang sederhana di Dalem Mlayakusuman, Solo. Foto: Tri Wahyu Cahyono/Radar Solo
"Tuhan yang membawa saya kembali ke Jawa. Di sini (Jawa), sopan santun, penuh kerendahan hati, tolong-menolong, saling menghormati, dan kepercayaan kepada Tuhan sangat kuat," bebernya.
Sebelum bercerita banyak tentang kehidupannya di Jawa, khususnya di Solo, perempuan 74 tahun itu mengisahkan perjalanan hidupnya selama di Austria. Pada masa muda, Eva pernah menjadi aktris film, teater, komedian, dan kerap tampil di TV. Profesi itu dia geluti selama 20 tahun.
Meski menjadi selebriti, Eva menampik kehidupannya sangat glamor. "Tidak banyak uang. Kerja keras sekali. Tiap malam main teater. Satu tahun hanya libur dua kali, saat Natal dan Paskah. Tapi, itu (honor aktris) cukup untuk hidup dan dibagikan kepada teman atau orang yang membutuhkan," tuturnya. Sedangkan, kehidupan pribadinya kurang beruntung karena harus bercerai dengan sang suami.
Keteguhan Eva untuk kembali ke Jawa tak bisa dicegah oleh sang bunda Margit Pilz. Meskipun pada awalnya merasa khawatir si sulung dua bersaudara itu tinggal sendirian di Jawa, akhirnya Margit merestui. Sebelum meninggal, sekitar 1995"1996 sang bunda menjelaskan kepada kerabatnya bahwa Eva tidak cocok tinggal di Austria dan lebih betah di Jawa. "Itu dikatakan Ibu saat saya sungkem. Saya nggak menyangka itu sungkem yang terakhir," kenangnya.
DATANG ke Indonesia sebagai turis biasa 30 tahun silam, Horvath Pilz Eva Gertraud mendadak terpikat budaya Jawa. Layaknya wisatawan, kala itu warga
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu