Horvath Pilz Eva Gertraud, Mantan Aktris Austria Dalami Budaya Jawa di Surakarta
Tinggalkan Keluarga, Kini Hidup Sebatang Kara
Senin, 31 Desember 2012 – 07:05 WIB
Walau begitu, dia tak melupakan bahasa yang digunakan di negaranya, yaitu bahasa Jerman. Caranya, tetap membaca buku-buku berbahasa asing. Karena itu, lemarinya di kamar disesaki buku berbahasa Jerman, Inggris, dan Prancis.
Dia sangat mengapresiasi sikap para sentana Keraton Kasunanan yang memberinya bimbingan dan kesempatan belajar budaya Jawa secara gratis. "Saya mendapat pengajaran yang luar biasa. Saya tidak mikir akan diberi gelar dan sebagainya. Sudah bisa diterima saja saya sangat berterima kasih," ucapnya.
Mengapa sangat tertarik budaya Jawa? Eva menegaskan, budaya Jawa memiliki tataran tinggi yang tak ditemui di budaya lainnya. Misalnya, adanya tatanan yang mengatur hubungan antara Tuhan dan manusia serta pentingnya menjalin kebersamaan antarsesama manusia.
Contohnya, saat peringatan malam 1 Sura, tidak sedikit orang Jawa yang melakukan tapa brata selama sebulan penuh. Diungkapkan Eva, tapa brata itu adalah sebagai sarana penyucian diri dan sebagai wujud syukur kepada Sang Pencipta.
DATANG ke Indonesia sebagai turis biasa 30 tahun silam, Horvath Pilz Eva Gertraud mendadak terpikat budaya Jawa. Layaknya wisatawan, kala itu warga
BERITA TERKAIT
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas