Hosni Mubarak Tetap Bertahan
Berdalih Bisa Terjadi Chaos di Mesir
Sabtu, 05 Februari 2011 – 05:50 WIB
KAIRO - Aksi demonstran menuntut mundurnya Presiden Mesir Hosni Mubarak tidak surut kemarin (4/2). Meskipun mendapat serangan dari kelompok pro-Mubarak saat berunjuk rasa di Lapangan Tahrir, Kairo, pada Rabu (2/2) dan Kamis lalu (3/2), massa tetap menyuarakan aspirasi dan sikap mereka. Mubarak justru bergeming. Presiden yang terlama berkuasa dalam sejarah Mesir itu menyatakan bahwa dirinya sebetulnya sangat ingin meninggalkan kursi kepresidenan. Tetapi, dia justru khawatir akan terjadi kekacauan atau chaos di Mesir dirinya mundur saat ini.
Puluhan ribu orang membanjiri Lapangan Tahrir, lokasi utama demo anti-Mubarak sejak Selasa lalu (25/1). Di lokasi itu, massa melakukan salat Jumat untuk berdoa bagi kejatuhan Mubarak. Mereka juga berharap bisa menggalang sejuta lebih massa dalam aksi yang disebut sebagai "hari kejatuhan" (day of departure) tokoh yang berkuasa di Mesir selama 30 tahun tersebut.
Baca Juga:
"Turun, Mubarak. Dia harus turun," teriak massa setelah selesai salat Jumat. "Kami ingin kepala rezim penguasa dipenggal," teriak yang lain.
Baca Juga:
KAIRO - Aksi demonstran menuntut mundurnya Presiden Mesir Hosni Mubarak tidak surut kemarin (4/2). Meskipun mendapat serangan dari kelompok pro-Mubarak
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan