Hosni Mubarak Tetap Bertahan
Berdalih Bisa Terjadi Chaos di Mesir
Sabtu, 05 Februari 2011 – 05:50 WIB
Pernyataan tersebut disampaikan Mubarak dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi AS, ABC News, kemarin. "Saya sudah jemu menjadi presiden dan ingin meninggalkan kursi sekarang. Tetapi, saya tidak bisa melakukannya. Saya takut negeri ini akan tenggelam dalam kekacauan parah," tutur Mubarak saat diwawancarai Christiane Amanpour dari ABC News.
Secara terpisah, Wakil Presiden (Wapres) Omar Suleiman yang baru dilantik juga menyatakan dalam wawancara dengan Amanpour bahwa dirinya tidak yakin kelompok pro-pemerintah telah menewaskan pengunjuk rasa dalam bentrok di Lapangan Tahrir: "Mereka (kelompok pro-pemerintah) bertindak atau berperilaku tidak sampai brutal," katanya.
Ketika ditanya soal penembakan terhadap massa pengunjuk rasa yang berkumpul di Lapangan Tahrir, Suleiman menjawab. "Tidak ada yang mati. Tidak seorang pun tewas oleh senapan atau penembak tepat. Sama sekali tidak ada," tepisnya.
Mubarak bertekad untuk tidak mencalonkan diri lagi dalam pemilihan presiden pada September nanti. Saat ini dia mendapat tekanan AS dan Barat supaya segera mundur setelah sepuluh hari unjuk rasa untuk menentang 30 tahun kekuasaannya.
KAIRO - Aksi demonstran menuntut mundurnya Presiden Mesir Hosni Mubarak tidak surut kemarin (4/2). Meskipun mendapat serangan dari kelompok pro-Mubarak
BERITA TERKAIT
- Inilah Pesan Megawati di Museum Imam Al-Bukhari: Allahuakbar hingga Merdeka
- Setelah Sukses Permalukan Hizbullah, Israel Kembali Gempur Lebanon Selatan
- Ternyata Israel Punya Perusahaan Gadungan Memproduksi Pager Peledak
- Ribuan Anak Buah Jadi Korban Ledakan Pager, Komandan Hizbullah Selamat Gegara Ini
- Dipermalukan Ledakan Pager, Hizbullah Akui Kehebatan Israel
- PPI Jerman Membuka Jalan Menuju Harmonisasi Pengurangan Emisi di Indonesia