Hosni Mubarak Tolak Mundur
Massa Pro Pemerintah Serang Demonstran
Kamis, 03 Februari 2011 – 06:36 WIB
Ketika Mubarak berpidato kemarin, sambungan internet di Mesir telah dibuka lagi setelah ditutup lima hari. Kini beberapa situs di Mesir, termasuk milik Kedubes AS di Kairo, Bank Sentral Mesir, maupun Bursa Saham Mesir, sudah dapat diakses. Pemblokiran internet tersebut dilakukan oleh pemerintah untuk menangkal gerakan oposisi yang menggunakan Facebook dan Twitter sebagai media komunikasi mereka.
Tidak lama aksi bentrok terjadi. Pemimpin unjuk rasa anti pemerintah Mohamed ElBaradei melalui televisi Al Jazeera tetap mengancam Mubarak harus mundur Jumat. Jika Mubarak belum mundur, gelombang demonstran bakal semakin besar. Dikhawatirkan, situasi itu kembali melumpuhkan Mesir. "Kami tidak mengubah deadline untuk Mubarak," jelasnya.
ElBaradei juga mendesak aparat militer segera mengambil tindakan. "Ini bukan saatnya bagi pasukan militer bersikap netral. Ini waktunya mencegah jatuhnya korban jiwa. Saya meminta militer melerai untuk melindungi jiwa warga Mesir," tutur ElBaradei.
Militer Mesir mengeluarkan tembakan peringatan di antara kerumunan massa. Namun, aksi bentrok belum juga berakhir. Pasukan militer Mesir hanya berjaga-jaga tanpa berusaha melerai dua kubu tersebut. ElBaradei mengatakan, kerumunan massa pro-Mubarak yang menyerang massa demonstran dimotori polisi berpakaian preman.
KAIRO - Deadline mundur yang ditetapkan oleh kelompok anti pemerintah tidak digubris Presiden Mesir Hosni Mubarak. Penguasa Negeri Firaun selama
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan