Hotel Andalkan Rapat PNS, Bukan Liburan Akhir Tahun

jpnn.com - CIKOLE - Tersendatnya akses jalan menuju Kota Sukabumi akibat pengecoran mengakibatkan kemacetan berkepanjangan, sehingga membuat para wisatawan enggan mengisi libur akhir tahunnya di Kota Sukabumi.

Hal tersebut terlihat dari pemesanan hotel di Kota Sukabumi yang mengalami penurunan hingga 30 persen.
 
Ketua Badan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Sukabumi, Ferdiansyah menuturkan, tahun ini respon wisatawan merayakan tahun baru di Kota Sukabumi relatif rendah.

Terlihat dari okupansi hotel kelas bintang dan melati yang sepekan jelang tahun baru 2015 ini hanya mencapai 75 persen dari jumlah 30 hotel melati dan bintang yang ada di Kota Sukabumi. Hal ini justru berbeda dengan kondisi tahun sebelumnya yang mencapai 100 persen.  
 
"Sangat menurun, mungkin karena sekarang akses jalannya yang rusak dan masalah kemacetan juga. Apalagi kita diapit oleh dua kota seperti Jakarta dan Bandung ," keluhnya.
 
Melihat kondisi ini, Ferdi pun berharap adanya inisiatif bagi Pemerintah Daerah Sukabumi mulai berpikir bagaimana caranya mengembangkan terobosan di sektor pariwisata. Seperti perlunya dihadirkan kembali bioskop yang telah lama hilang.

Bahkan masalah akses jalan tersebut sudah bukan hal yang aneh bagi siapapun yang akan berkunjung khusus ke-Kota Sukabumi.
 
"Kalau mau Kota Sukabumi ramai oleh wisatawan domestik, harus didukung dengan akses jalan yang bagus dan lancar. Sekarang ini Kota Sukabumi sudah menjadi salah satu incaran wisatawan, apalagi terkenal dengan kuliner mochinya. Nah seharusnya, pemerintah juga mendukung dengan memberikan fasilitas yang memadai seperti akses jalan dan tempat hiburan lainnya," pinta Ferdiansyah.
 
Ia juga menambahkan, jika pariwisata merupakan penyumbang pajak terbesar. Untuk itu, perlu adanya dukungan dari pemerintah.

Apalagi dengan menurunnya jumlah wisatawan ke Kota Sukabumi, dikhawatirkan membuat sejumlah pengusaha hotel khususnya merugi terlebih setelah adanya larangan bagi pejabat PNS untuk menggelar rapat di hotel.
 
"Yah tentu sangat rugi bagi kami, lantaran penghasilan terbesar dari kegiatan rapat pejabat. Karena kalau para pengusaha hotel hanya memanfaatkan lewat momen seperti tahun baru dan liburan, penghasilnnya sangat kecil," pungkasnya. (wdy/d)