HP pada Anak ABG Jadi Sumber Konflik
Kamis, 22 April 2010 – 07:31 WIB
DARI hasil survey terbaru didapatkan bahwa anak-anak belasan tahun sudah akrab dengan SMS sebagai alat komunikasi. Namun mobile phone sering menjadi sumber pertentangan anak dengan orang tua dan pihak sekolah.
Menurut hasil study yang direlease hari Selasa oleh peneliti di Pew Research Center dan Universitas Michigan, anak belasan tahun ini sering melakukan interaksi dengan pesan singkat atau berbicara “face to face” terhadap sesamanya. Sebanyak 3/4 dari anak-anak belasan tahun ini telah memiliki telepon seluler sendiri. Ini mengalami peningkatan dibanding 2004 yang hanya mencapai sekitar 45 persen. Dari mereka yang memiliki telepon seluler ini 88 persen melakukan sms. Melonjak dibanding 2006 yang hanya 50 persen saja.
Baca Juga:
Seperti dimuat AP (Associated Press), penggunaan anak-anak baru gedhe (ABG) ini juga menjadi sumber konflik dengan orangtua dan sekolah. Banyak orangtua membatasi penggunaan handphone pada anaknya. Sebanyak 48 persen orang tua mengatakan bahwa hp digunakan untuk memonitor keberadaan anak mereka. Juga menggunakan GPS technology atau menelpon anak ketika mereka masuk sekolah. Tidak mengherankan bahwa orangtua dari anak perempuan yang berusia 12 dan 13 tahun, lebih sering memonitor penggunaan hp anak mereka.
Dari survey ditemukan ada beberapa sekolah yang melarang penggunaan hp di kelas. Walaupun lebih dari separuh anak-anak yang punya hp ini mengatakan bahwa mereka pernah mengirim sms selama berada di dalam kelas walaupun ada larangan ini.
DARI hasil survey terbaru didapatkan bahwa anak-anak belasan tahun sudah akrab dengan SMS sebagai alat komunikasi. Namun mobile phone sering menjadi
BERITA TERKAIT
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi
- Konon, Apple Menyiapkan AirTag Generasi Terbaru, Ini Bocorannya
- ISACA Indonesia Dorong Penguatan Keamanan Digital dan Tata Kelola Teknologi
- ASABRI Gandeng FHCI Perkuat Kapasitas Human Capital Lewat Teknologi