HP Rani Kuatkan Motif Asmara
Berkas Antasari Hampir Selesai, Nasrudin Telepon Belasan Kali
Senin, 22 Juni 2009 – 08:57 WIB
Selama ini, Antasari selalu berdalih jika Nasrudin melakukan teror terhadap diri dan keluarganya. Karena alasan itu, Antasari pernah meminta bantuan tim Mabes Polri untuk mengikuti Rani dan Nasrudin kemanapun mereka pergi. Tim itu diketuai Kombes Chairul Anwar dan dibubarkan kira-kira sepekan sebelum Nasrudin dieksekusi oleh Edo, Heri Santosa, cs.
Baca Juga:
Mabes Polri mengakui tim Kombes Chairul Anwar itu. Namun, tim itu sudah dibubarkan dan tidak terkait dengan pembunuhan itu. Antasari juga berdalih kalau Nasrudin menghalangi penyidikan kasus korupsi. Karena itu perintah penyadapan bisa keluar. Penyidik Polda Metro Jaya juga semakin yakin jika motif pembunuhan berbau asmara setelah Rani dibawa ke hotel Gran Mahakam 10 Juni lalu.
Saat itu, dengan memakai jilbab putih , Rani melakukan rekonstruksi pertemuannya dengan Antasari Azhar November 2008 itu. "Dia hapal semuanya," kata Direkrimum Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iriawan Jumat ( 19/06) lalu. Rani menjelaskan pada penyidik detail pertemuan itu. Tidak ada orang lain, hanya ada Antasari. Sebelum akhirnya, Nasrudin datang menyusul. "Mereka juga tidak membahas masalah perpanjangan kartu anggota golf," katanya.
Motif asmara itu akan lebih gamblang diungkap di pengadilan nanti. Hari ini (Senin 22/06) penyidik Polda Metro Jaya akan datang ke Kejaksaan Agung untuk berkoordinasi dengan jaksa yang sudah disiapkan. "Kita akan menyerahkan berkas dalam beberapa hari ke depan, ya kalau bisa Senin atau Selasa. Setelah di kejaksaan tentu prosesnya akan dimulai dari sana," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya AKBP Chrysnandha Dwi Laksana kemarin.
JAKARTA - Hasil penyadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap handphone (HP) Rani Juliani memudahkan penyidik Polda Metro Jaya dalam membuka
BERITA TERKAIT
- Polisi Tangkap Pelaku Pembubaran Paksa Diskusi Diaspora di Hotel Grand Kemang
- Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
- Polisi Tetapkan 2 Tersangka Terkait Aksi Pembubaran Diskusi di Kemang
- Delegasi BKSAP DPR dan Parlemen Argentina Lakukan Pertemuan di Buenos Aires
- Biro Pemberitaan Parlemen Raih IDeaward 2024 Berkat Inovasi Lomba Konten Aspirasi
- Immanuel Ebenezer: Perusuh Diskusi FTA Harus Diseret ke Pengadilan