HRW Minta Indonesia Hentikan Siksaan Tentara di Papua
Kamis, 25 Juni 2009 – 16:25 WIB
![HRW Minta Indonesia Hentikan Siksaan Tentara di Papua](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
HRW Minta Indonesia Hentikan Siksaan Tentara di Papua
JAKARTA– Pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan investigasi independen dan imparsial soal pelanggaran hak asasi manusia, yang dilakukan oknum anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Merauke, menurut laporan Human Rights Watch (HRW) yang dirilis hari ini. “Negara-negara sahabat Indonesia, yang concern dengan hak asasi manusia, harus sekeras-kerasnya tuntut Indonesia serius lakukan reformasi, termasuk mengadili semua tentara pelanggar hak asasi, sebelum menawarkan kerja sama dengan Kopassus,” kata Brad Adams, direktur Asia Human Rights Watch. “Pelatihan cuma masuk telinga satu dan keluar telinga lain bila pemerintah tak menekankan, kepada setiap anggota Kopassus, bahwa Indonesia memberlakukan zero tolerance terhadap tukang pukul.”
Laporan 16 halaman dengan judul, “Saya Bikin Salah Apa?: Kopassus Siksa Orang Papua di Merauke” merekam prilakuan tentara Kopassus di Merauke, ujung tenggara Papua. Mereka main tangkap, tanpa dasar hukum, main pukul dan menyiksa mereka dalam mess Kopassus.
Rekaman Kopassus dalam pelanggaran hak asasi manusia dan ketidakmampuan mereka untuk menghukum anggota yang salah, tersebar luas dan lama di seluruh Indonesia, terutama sejak 1970an di Timor Timur, Aceh, Papua dan Jawa. Human Rights Watch minta pemerintah Amerika Serikat, Inggris dan Australia, untuk menghentikan program training dengan Kopassus hingga ada investigasi serius dan upaya hukum terhadap para pelakunya.
Baca Juga:
JAKARTA– Pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan investigasi independen dan imparsial soal pelanggaran hak asasi manusia, yang dilakukan oknum
BERITA TERKAIT
- PWI Advokasi Kades yang Diperas Oknum Wartawan di Pamekasan
- 5 Berita Terpopuler: Forum PPPK Punya Agenda Besar, Seluruh ASN Wajib Tahu, Muncul Kritikan Pedas
- Dari Roma langsung ke Arab Saudi, Bu Mega Berencana Umrah dan Menziarahi Makam Nabi
- Kepala BKN: Kerja ASN 3 Hari WFO Sisanya WFA Segera Diterapkan
- KAI Sebut 73 Ribu Tiket Kereta Api Mudik Lebaran 2025 Sudah Terpesan
- Hari Pers Nasional 2025 Jadi Momen Spesial Bagi Umi Sjarifah, Ini Sebabnya