HSBC Indonesia Belum Ingin Melantai di Bursa
’’Kami adalah bank asing pertama di Indonesia yang melakukan integrasi dengan entitas. Sekarang kantor cabang kami bertambah menjadi 99 kantor yang tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia,’’ kata Presiden Direktur HSBC Indonesia Sumit Dutta saat konferensi pers, Selasa (9/5).
Menurut dia, integrasi itu akan menambah kekuatan operasional dan jaringan bank sehingga tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.
Sebab, selama ini aktivitas ekonomi dan kegiatan bisnis lebih banyak dilakukan di Jawa. Padahal, ada banyak potensi yang bisa digali perbankan di daerah.
’’Kami perlu lihat dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, dalam hal pertumbuhan ekonomi, upside-nya itu di Jawa atau di luar Jawa. Potensinya justru ada di Kalimantan, Sumatera, dan pulau-pulau lainnya. Kami perlu memanfaatkan jaringan di daerah karena nasabah di sana juga produk yang bersifat global,’’ kata Head of Global Markets HSBC Ali Setiawan.
Lebih dari separuh kredit HSBC selama ini bergantung pada segmen korporasi. Dengan jaringan yang dimiliki Bank Ekonomi, HSBC bisa memanfaatkannya untuk pengembangan kredit di segmen lainnya seperti UMKM.
Commercial banking dan wealth management juga tetap menjadi fokus perseroan.
Namun, Ali memprediksi pertumbuhan kredit perseroan tahun ini masih di bawah target regulator, yakni 10–12 persen.
’’Mungkin belum sampai segitu karena baru saja konsolidasi,’’ ujarnya.
Kantor cabang bank asing HSBC yang beroperasi di Indonesia resmi menjadi PT Bank HSBC Indonesia.
- Presdir HSBC: Daya Tarik Indonesia Makin Memikat Investor Global
- Sambut Indonesia Open 2023, HSBC Beri Pengalaman Langka Bagi Badminton Lovers
- HSBC: Potensi Investasi di Sektor ESG dan Teknologi Indonesia Sangat Besar
- HSBC Indonesia Jadi Wealth Manager Terbaik 4 Tahun Berturut-turut
- Pertumbuhan Indonesia Berpeluang Memelesat, Berikut Kupasannya!
- HSBC Indonesia Gandeng Maskapai Jepang