HTI: MEA Bentuk Penjajahan Ekonomi

jpnn.com - MAKASSSAR - Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sulawesi Selatan mengkritik konsep Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Mereka tak menyukai sistem ekonomi ini.
Hal ini terungkap saat mereka menggelar diskusi dan temu tokoh intelektual, di Graha Pena, Sabtu (27/9). Diskusi tersebut membahas mekanisme ekonomi syariah-khilafah dan perbandingannya dengan MEA yang akan diberlakukan di Indonesia pada 2015.
Koordinator Lajnah Jami'ah DPP Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, Nida Saadah, mengatakan, kebijakan MEA sebagai bentuk penjajahan yang dimulai dari aspek ekonomi. Menurutnya, untuk mencapai kesejahterahan, Indonesia dan Makassar, harus mengubah tatanan ekonomi menjadi ekonomi syariah.
Nida optimis dengan menerapkan ekonomi syariah maka akan mensejahterahkan masyarakat. "MEA, hanya akan menguntungkan para pencetusnya dan tidak akan mensejahterahkan seluruh masyarakat. Ini hanya bentuk lain dari penjajahan. Dengan ekonomi khilafah, semua orang akan menjadi sejahtera," katanya.
Perwakilan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Makassar, Susiana Tanud, mengatakan sepakat dengan sistem perdagangan ekonomi syariah yang membatasi jumlah barang dagangan dengan nominal tertentu. Hal ini dilakukan untuk melindungi para pedagang kecil agar tetap dapat bersaing.
"Hal tersebut dapat mencegah monopoli dan menghidupkan UMKM-UMKM," katanya. (hik/zuk)
MAKASSSAR - Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sulawesi Selatan mengkritik konsep Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Mereka tak menyukai sistem
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian