Huawei Kutuk Aksi Penyadapan NSA
jpnn.com - Produsen telekomunikasi dan internet terbesar di China, Huawei mengecam National Security Agency (NSA) pada Senin (24/3) setelah muncul laporan bahwa badan keamanan Amerika Serikat tersebut telah melakukan penyadapan pada jaringan perusahaan tersebut secara diam-diam selama bertahun-tahun.
Kecaman tersebut muncul setelah media Amerika Serikat The New York Times dan media Jerman Der Spiegel pada Sabtu (22/3) melansir laporan yang menyebut bahwa NSA dapat mengakses arsip email Huawei serta komunikasi antar pemimpin perusaan, serta mengetahui kode rahasia dari sejumlah produknya. Laporan tersebut didasarkan pada dokumen yang dibocorkan oleh mantan kontraktor NSA, Edward Snowden.
"Bila tindakan yang disebutkan dalam laporan benar, Huawei mengecam aktivitas yang ikut campur dan menyusupi jaringan internal perusahaan kami dan memonitor komunikasi kami," kata Wakil Presiden Huawei untuk Hubungan Internasional, Roland Sladek, melalui pernyataan pada Senin (24/3) seperti dilansir Asia One.
Ia menambahkan, pihaknya tidak sepakat dengan seluruh aktivitas yang mengancam keamanan jaringan dan akan bekerjasama dengan seluruh pemerintahan, pemangku kepentingan industri, serta pelanggan untuk bersama-sana menerapkan sikap terbuka dan transparan dalam menghadapi tantangan keamanan jaringan global.
Tujuan awal operasi NSA melakukan penyadapan, menurut dokumen tahun 2010 yang dibocorkan adalah untuk mencari hubungan antara Huawei dengan militer China. Namun tujuan tersebut kemudan berkembang, termasuk untuk menyertakan penetrasi produk komunikasi Huawei yang dijual ke negara-negara ketiga demi mendapatkan akses jaringan di seluruh dunia.
Sementara itu melalui sebuah pernyataan, NSA menyebut bahwa publikasi mengenai rincian mentode pengawasan yang dilakukan lembaganya membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat. Pernyataan menyebut bahwa NSA fokus untuk melawan target intelejen asing yang telah valid serta menaggapi kebutuhan intelijen.
"Kami tidak menggunakan kemampuan intelijen asing untuk mencuri rahasia dagang dari perusahaan asing atas nama perusahaan Amerika Serikat atau memberikan intelijen yang kami kumpulkan untuk meningkatkan daya saing mereka," katanya. (rmo/jpnn)
Produsen telekomunikasi dan internet terbesar di China, Huawei mengecam National Security Agency (NSA) pada Senin (24/3) setelah muncul laporan bahwa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Equnix Apresiasi Penggerak Teknologi Mandiri di Indonesia
- Sambut Libur Akhir Tahun, WhatsApp Hadirkan Fitur Baru, Seru!
- Asus TUF Gaming A14, Laptop Tipis dengan Performa Andal
- Threads Menguji Coba Fitur Baru, Simak Nih
- Cloudflare 2024 Year In Review, Keamanan Siber Harus Jadi Perhatian
- ASUS Zenbook DUO Hadirkan Inovasi Layar Ganda, Cocok untuk Produktivitas Maksimal