Huawei Serang Balik Kanada
jpnn.com, VANCOUVER - Meng Wanzhou, petinggi Huawei, menyerang balik pemerintah Kanada. Dia berencana menggugat lembaga imigrasi dan kepolisian Kanada. Menurut dia, petugas yang menahannya telah menipu dan melanggar hak asasi Meng di Bandara Vancouver.
Gugatan itu diajukan melalui kuasa hukum Meng di Pengadilan Tinggi British Columbia Minggu (3/3). Pada 1 Desember lalu, Chief Financial Officer perusahaan peranti komunikasi dari Tiongkok tersebut ditahan petugas di bandara selama tiga jam tanpa alasan yang jelas.
Petugas juga secara ilegal menggeledah koper dan mencari informasi di ponsel putri pebisnis Ren Zhengfei itu.
''Mereka sempat menyamarkan penangkapan itu sebagai cek rutin imigrasi. Tiga jam kemudian, mereka baru memberitahukan bahwa Meng ditangkap,'' ujar Howard Mickelson dan Allan Doolittle, tim pembela Meng, dalam pernyataan resmi yang dilansir Associated Press.
Aksi tersebut dikabarkan menjadi balasan dari Huawei terhadap keputusan Kementerian Kehakiman Kanada. Pada Jumat (1/3), lembaga tersebut mengizinkan proses ekstradisi Meng menuju AS dimulai. (bil/c20/dos)
Meng Wanzhou, petinggi Huawei, menyerang balik pemerintah Kanada. Dia berencana menggugat lembaga imigrasi dan kepolisian Kanada.
Redaktur & Reporter : Adil
- Airlangga & Delegasi Canada-ASEAN CABC Sepakat Perkuat Kerja Sama Ekonomi
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia, PINTU Perluas Edukasi Pasar
- Pertama di Dunia, BYD-Huawei Ciptakan Fitur Pintar di Mobil Off-Road
- Tantang Mercedes-Benz EQS, Baic-Huawei Hadirkan Sedan Listrik Mewah, Sebegini Harganya
- Terobosan Masif, BP2MI Ekspansi dan Menjajaki Peluang Kerja PMI di Kanada
- Menaker Ida Fauziyah Apresiasi Kepatuhan Huawei pada Regulasi yang Berlaku di Indonesia