Huawei Terus Dihajar Amerika, Bagaimana Nasib Proyek 6G?
jpnn.com, BEIJING - Perusahaan telekomunikasi China Huawei Technologies mengungkapkan rencana peluncuran produk telekomunikasi generasi ke-6 (6G) pada tahun 2030.
Rencana yang diungkapkan oleh CEO Huawei Xu Zhijun itu menandakan masih terjaganya eksistensi Huawei di tengah sanksi Amerika Serikat, demikian media China, Senin.
Xu menyinggung rencana 6G Huawei dalam kata pengantar buku yang baru-baru ini diterbitkan Xinsheng, komunitas daring perusahaan telekomunikasi yang bermarkas di Shenzhen, Provinsi Guangdong, itu.
Dalam artikel yang ditulis Xu, 6G merupakan teknologi yang lebih lengkap dan lebih rumit dibandingkan 5G.
Teknologi termutakhir itu bakal memengaruhi beberapa teknologi seperti komputasi awan, rantai pasokan, dan mahadata.
Ia menyebutkan bahwa Huawei telah menginvestasikan dana untuk penelitian 6G sejak 2017 atau saat 5G mulai dikomersialkan.
"Huawei akan mengenalkan 5,5G dan meneliti 6G secara bersamaan dalam beberapa tahun ke depan. Ini ujian imajinasi dan kreativitas seluruh industri apakah 6G dapat melampaui teknologi 5G dan 5,5G," tulis Xu.
Wacana 6G tersebut muncul beberapa hari sebelum satu tahun peringatan larangan Amerika Serikat (AS) terhadap cip Huawei.
Ia menyebutkan bahwa Huawei telah menginvestasikan dana untuk penelitian 6G sejak 2017 atau saat 5G mulai dikomersialkan.
- 16 Tahun Melayani Industri Telekomunikasi, Mitratel Siap Terbang Lebih Tinggi
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia, PINTU Perluas Edukasi Pasar
- TBIG Dukung Ribuan Siswa SMK Tingkatkan Daya Saing di Sektor Telekomunikasi
- Pertama di Dunia, BYD-Huawei Ciptakan Fitur Pintar di Mobil Off-Road
- Tantang Mercedes-Benz EQS, Baic-Huawei Hadirkan Sedan Listrik Mewah, Sebegini Harganya
- Paruh Pertama 2024, Indosat Meraup Laba Bersih Rp 2,7 Triliun