Hubbard Siap Jadi Atlet Transgender Pertama di Ajang Olimpiade, Siapa Dia?
Sementara itu, tim Selandia Baru belum menyebutkan namanya.
Namun, para pejabat mengatakan bahwa Hubbard kemungkinan memenuhi kriteria kualifikasi baru Federasi Angkat Besi Internasional yang telah disederhanakan karena pandemi Covid-19.
"NZOC dapat mengonfirmasi bahwa sistem kualifikasi federasi internasional (IF) yang direvisi sangat mungkin dipenuhi sejumlah atlet angkat besi Selandia Baru, termasuk atlet transgender Commonwealth Games Laurel Hubbard," kata Komite Olimpiade Selandia Baru (NZOC).
NZOC telah mendukung hak Hubbard untuk bertanding di masa lalu, dan semua atlet yang dipilih untuk Tokyo pun akan mendapat dukungan.
"Tim Selandia Baru memiliki budaya kepedulian yang kuat, inklusif, dan rasa hormat untuk semua," katanya seperti dilansir dari AFP, Kamis (6/5).
Tidak semua dunia olahraga begitu ramah dan penampilan Hubbard di Olimpiade pasti akan membangkitkan minat yang kuat guna menyoroti masalah pelik atlet transgender.
Federasi Angkat Besi Australia pernah gagal mencoba melarangnya di Gold Coast pada 2018, dengan alasan dia memiliki keunggulan fisik dibandingkan atlet perempuan lainnya terlepas dari kadar testosteronnya.
"Dalam pandangan kami, kriteria saat ini dan penerapannya berpotensi merendahkan angkat besi putri dan mencegah atlet kelahiran perempuan dalam mengejar olahraga di tingkat elit di masa depan," katanya.
Hubbard menyatakan siap menjadi atlet transgender pertama di ajang Olimpiade, siapa dia?
- Megan C Sutanto Bermimpi Bisa Berlaga di Olimpiade
- Michelle Elizabeth Surjaputra Resmi Pimpin FTI DKI Jakarta 2024-2028
- Warganet: Pembukaan Olimpiade Paris Beda Kelas dengan Asian Games 2018
- Atlet Angkat Besi Terima Bonus Rp 6 Miliar, Rosan: Terima kasih Presiden Jokowi
- Mewakili Banten, Rizki Juniansyah Bersiap Untuk PON 2024, Target Medali Emas
- Ganda Putri Thailand Ini Berniat Gantung Raket setelah Olimpiade