Hubungan Arab Saudi-Republik Islam Iran Memanas Lagi, Simak Pidato Raja Salman Ini

jpnn.com, RIYADH - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mendesak dunia agar mengatasi upaya Iran dalam mengembangkan program rudal nuklir dan balistik.
"Kerajaan Arab Saudi menekankan bahaya proyek regional Iran, campur tangan Iran di negara lain, maupun pengembangan terorisme. Kerajaan Arab Saudi meminta sikap tegas dari komunitas internasional terhadap Iran yang mengembangkan program rudal balistik," kata Raja Salman dalam pidato tahunan di depan badan tertinggi penasihat pemerintah, Kamis (13/11).
Pidato publik itu merupakan yang pertama disampaikan penguasa berusia 84 tahun itu sejak Sidang Umum PBB pada September lalu. Ketika itu dia juga membidik Iran.
Arab Saudi dan Iran telah berlomba-lomba menebar pengaruh di kawasan Timur Tengah sejak berpuluh tahun lalu.
Mereka mendukung pihak-pihak yang berlawanan dalam berbagai konflik di kawasan, dari Suriah hingga Yaman.
Terkait konflik Yaman, tempat Arab Saudi selama enam tahun terakhir memimpin koalisi militer dalam memerangi pemberontak Houthi yang disokong Iran, Raja Salman menegaskan dukungannya terhadap upaya pimpinan PBB untuk mencapai penyelesaian politik.
Namun, dia mengutuk serangan metodologis dan terencana yang dilancarkan Houthi terhadap warga sipil di Arab Saudi.
Raja Salman mengingatkan bahwa aktivitas sekutu Iran tersebut dapat mengganggu rantai pasokan minyak global.
Jauh sebelum Raja Salman berkuasa, Arab Saudi sudah memandang Republik Islam Iran sebagai ancaman yang lebih berbahaya dari Israel
- 6 Korban Tewas Kecelakaan Bus Umrah Bakal Dimakamkan di Saudi
- 4 Warga Semarang Meninggal dalam Kecelakaan Bus Jemaah Umrah
- Bus Rombongan Umrah Kecelakaan di Saudi, 6 WNI Wafat
- Kapolda Metro Abaikan Laporan Perusahaan Saudi soal RJ WN India di Kasus Penggelapan
- Polisi Dinilai Selewengkan Restorative Justice di Kasus WN India Vs Perusahaan Saudi
- BPKH Limited Perkenalkan Bumbu Khas Indonesia untuk Katering Jemaah Haji di Arab Saudi