Hubungan Jokowi dan Mahfud MD Baik-Baik Saja, Tak Ada Dendam
"Saya katakan kepada Pak Jokowi tidak usah merasa bersalah. Saya terima ini dengan ikhlas, negara ini harus berjalan, mari kita maju kedepan. Nah itu yang saya sampaikan," jelasnya.
Dijelaskannya, keluarganya tidak mempersoalkan hal ini. Apalagi istri dan anak-anaknya memang tidak pernah antusias dan berlebihan menanggapi hal-hal seperti ini.
"Kan kami memang sudah terbiasa menikmati hal-hal yang seperti itu dan tidak pernah menganggap sesuatu itu sebagai hal yang serba pasti didalam kegiatan-kegiatan kehidupan politik saya. Paling cuma nelpon, gimana abah?, ya saya bilang nggak apa-apa. Oh ya sudah asal sehat saja. Anak saya cuma ketawa-ketawa saja di telepon," ungkapnya.
Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) ini juga menyatakan masalahnya dengan Presiden Jokowi sudah selesai dengan baik, tidak ada sakit hati, dan masalah lainnya.
Hingga kini masih baik hubungan keduanya meskipun ada kehebohan soal capres dan cawapres 2019.
"Sudah selesai dengan baik, hubungan kami masih seperti biasa. Itu realitas politik yang tidak terhindarkan, politik itu musimnya bisa berubah secara cepat dan tiba-tiba. dan saya sudah katakan ya tidak apa-apa. Saya harus lebih mengutamakan mekanisme dan agenda konstitusional itu harus jalan tidak usah diributkan karena itu biasa terjadi. Saya bukan yang pertama di Indonesia yang mengalami hal itu, hanya saya lebih dramatis saja," pungkasnya. (esy/jpnn)
Mahfud MD mengakui sangat memahami pemikiran Joko Widodo saat membatalkan penetapan dirinya sebagai cawapres.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya
- Kepala BPJPH Mewajibkan Label Halal ke Barang yang Dijual, Mahfud: Itu Salah
- Disemprot Mahfud soal Undangan Kementerian untuk Acara Pribadi, Mendes Yandri Kaget
- Undang Kades ke Acara Pribadi Pakai Surat Berkop Kementerian, Yandri: Saya Baru Jadi Menteri
- Disentil Mahfud MD soal Surat Menteri untuk Acara Pribadi, Yandri Susanto Bereaksi Begini
- Keras! Wanto Anggap Surat yang Diterbitkan Yandri Susanto Bentuk Abuse of Power