Hubungan Kepala Daerah dengan Wakilnya, Mesra tapi Gersang
Minggu, 04 Februari 2018 – 18:49 WIB
Bagaimana solusi mengatasi persoalan tersebut? Bahtiar menyebut dua opsi.
Pertama, kepala daerah dipilih tanpa wakil. “Karena sudah ada sekda dan para asisten setda. Ini akan lebih efisien dan efektif dan sejarah pemerintahankabupaten/kota Indonesia adalah bekas kerajaan.Dan budayanya bahwa dalam kerajaan hanya ada satu matahari,” ujar doktor ilmu pemerintahan itu.
Opi kedua, jika masih dianggap perlu ada wakil kepala daerah, maka wakilnya itu diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah terpilih, bisa dari ASN atau non-ASN. (sam/jpnn)
Beberapa kepala daerah terlibat perseteruan secara terbuka dengan wakilnya. Yang terbaru kasus Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan dengan wabup.
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Pisang Cavendish Sudah Berbuah, Lihat tuh Senyum Pj Gubernur Sulsel Bahtiar
- PPPK Jangan Melakukan Hal Ini, Bisa Menderita Paling Cepat 10 Tahun
- 2.341 PPPK Pemprov Sulsel Terima SK, Bahtiar: Anda Semua Harus jadi ASN Tangguh
- Soal Netralias ASN, Sikap Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Jelas dan Tegas
- Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Meminta PT Vale Menanam Sukun
- Program Pj Gubernur Sulsel Diapresiasi Banyak Kalangan, Termasuk Rektor Unhas