Hubungan Korut-Myanmar Resahkan AS
Rabu, 22 Juli 2009 – 12:40 WIB
WASHINGTON DC - Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, menunjukkan perhatian sekaligus keresahannya terhadap dugaan adanya hubungan militer antara Korea Utara (Korut) dan Myanmar. Hal ini terutama juga dilatarbelakangi oleh keberadaan dua negara yang sama-sama dianggap 'berbahaya' itu, di mana Korut bersenjatakan nuklir, sementara Myanmar dikuasai junta militer. Korut dan Myanmar sendiri mengirimkan wakilnya dalam ajang Forum Regional ASEAN yang juga dihadiri Clinton tersebut, yang berlangsung di kawasan wisata Phuket. Sementara diperkirakan, dua agenda sensitif yang tampaknya bakal ikut dibicarakan di forum tersebut adalah soal program nuklir Korut, serta penegakan demokrasi di Myanmar.
Sebagaimana diberitakan situs Al Jazeera, Rabu (22/7), Clinton sempat menyatakan bahwa AS "telah kembali ke Asia" dalam rangka persiapan kunjungannya ke Thailand demi menghadiri pertemuan keamanan regional. Namun, menyinggung soal 'hubungan khusus' Korut-Myanmar itu, Clinton juga menyebutkan bahwa jika benar (ada), maka "itu akan merusak stabilitas kawasan tersebut - menjadi ancaman langsung bagi negara tetangga Burma (Myanmar) khususnya".
Baca Juga:
"Kami tahu bahwa ada kekhawatiran yang meningkat soal kerjasama militer Korut dan Burma ini, dan hal itu telah menjadi perhatian serius kami," ungkap Clinton di hadapan para wartawan, Rabu (22/7).
Baca Juga:
WASHINGTON DC - Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, menunjukkan perhatian sekaligus keresahannya terhadap dugaan adanya hubungan militer antara
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29