Hubungan Militer RI-Rusia Bakal Normal
DPR Setuju Usul Pemerintah
Rabu, 22 September 2010 – 06:11 WIB
JAKARTA - Kerja sama pemerintah Republik Indonesia dengan Rusia bakal memasuki babak baru. Rapat paripurna DPR sepakat untuk membahas rancangan undang-undang (RUU) kerja sama teknik dan militer dua negara. RUU itu merupakan inisiatif pemerintah yang diserahkan ke DPR.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengirimkan draf RUU kerja sama militer tersebut ke DPR pada 2 Juni 2010. Presiden juga telah menugasi Menlu, Menhan, dan Menkum-HAM selaku wakil pemerintah untuk membahas RUU tresebut. "Komisi I telah melakukan rapat konsultasi atas RUU itu," kata Mahfudz dalam sidang paripurna di gedung DPR kemarin (21/9).
Baca Juga:
Dari hasil rapat konsultasi, kata Mahfudz, Komisi I DPR telah memperoleh berbagai masukan atas RUU kerja sama militer itu. Melalui RUU tersebut, RI dimungkinkan untuk melakukan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan pembinaan personel TNI. "Yang utama adalah demi menstimulasi kemampuan industri strategis nasional di bidang pertahanan," jelas Mahfudz.
Namun, di antara berbagai sisi positif itu, muncul kekhawatiran adanya kebergantungan RI kepada alutsista suatu negara. Hal itu bisa berdampak pada posisi tawar RI di dunia internasional. Dengan begitu, diversifikasi sumber pengadaan alutsista harus dilakukan. "Supaya memperkecil tingkat kebergantungan itu," lanjutnya.
JAKARTA - Kerja sama pemerintah Republik Indonesia dengan Rusia bakal memasuki babak baru. Rapat paripurna DPR sepakat untuk membahas rancangan undang-undang
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan