Hubungan Soetrisno Bachir-DPP PAN Memanas
Wakaf Rumah PAN ke Muhammadiyah jadi Pemicu
Minggu, 03 Juni 2012 – 06:00 WIB
Dia menyampaikan, saat penandatanganan akad wakaf, peruntukan gedung itu juga sudah dijelaskan. Yakni, untuk pendidikan, dakwah, dan penguatan ekonomi umat Islam. "Jadi tidak boleh digunakan untuk yang lain di luar itu," tegasnya.
SB menyebut perlunya mindset baru yang bersifat entrepreneurship. "Mudah-mudahan menjadi suatu tonggak sejarah gerakan baru Muhammadiyah yang dulu dilahirkan seorang saudagar bernama Ahmad Dahlan," katanya.
Saat ditanya bagaimana ’’nasib’’ PAN kalau sampai harus keluar dari gedung itu, SB menjawab enteng. "PAN punya banyak uang. Banyak menterinya. Saya kira tidak ada persoalan," tegas SB.
SB sejak 21 Agustus 2010 menyatakan resmi keluar dari PAN. Kepada publik, dia beralasan hendak mengembangkan ekonomi kerakyatan. Secara formal, dia juga menyatakan ingin berkomunikasi dengan siapa pun secara bebas tanpa sekat-sekat partai.
JAKARTA – Hubungan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir dengan jajaran DPP PAN di bawah pimpinan Hatta Rajasa memanas.
BERITA TERKAIT
- Afriansyah Noor Tegaskan Siap Maju jadi Caketum PBB, Singgung Nama Yusril
- Menjelang Muktamar PBB, Bang Ferry Diunggulkan Jadi Ketua Umum
- Jokowi Ucapkan Selamat Ultah ke-52 PDIP, Darmizal: Sikap Terpuji, Patut Jadi Contoh
- Ikhtiar Taruna Merah Putih Memikat Anak Muda Melalui Logo Baru
- DPR Mendukung Pemerintah untuk Tingkatkan Produksi Garam Lokal
- Kembali Terpilih jadi Gubernur Sumsel, Herman Deru Siap Menyukseskan Program MBG