Hugo Chavez, Yang Dipuji Yang Dibenci
Rabu, 06 Maret 2013 – 09:27 WIB

Hugo Chavez. Foto: Getty Images
Sejak Desember 2002 hingga Februari 2003, mogok massal terjadi di Venezuela yang melumpuhkan ekonomi negara itu. Pada tahun 2004, kalangan oposisi berkumpul dan mencoba melakukan referendum menurunkan Chavez, namun usaha itu gagal dan Presiden dengan empat putri itu tetap memimpin.
Hubungan politik dengan Amerika Serikat kian memanas, ketika diketahui bahwa kudeta yang dilancarkan pada Chavez disetujui oleh Washington. Salah satu penghinaan yang mengejutkan dunia, ketika pada tahun 2006, Chavez dengan tanpa takut menyebut George W Bush, sebagai "iblis" saat berbicara dalam pertemuan tahunan PBB. Bahkan saat berpidato di podium usai Presiden AS berpidato, Chavez menyebut Bush telah meninggalkan bau sulfur atau bau "iblis".
Pada tahun 2007, Chavez mencicipi kekalahan untuk pertama kalinya, dalam sebuah referendum. Meskipun demikian, berkat Majelis Nasional yang ramah kepadanya, Chavez tetap bisa mengikuti pemilihan ulang. Pada tahun yang sama, Chavez membuat partai politik baru, yakni Partai Sosialis Bersatu Venezuela.
Musuh politik menuduhnya sebagai pemimpin yang otoriter, populis dan bahkan diktator karena telah mendorong konstitusi memutuskan pemilihan ulang tak terbatas. Namun lagi-lagi itu semua tidak memudarkan kharisma Chavez untuk kembali dipilih rakyatnya melalui Pemilu.
HUGO Chavez lahir di barat daya Venezuela pada tanggal 28 Juli 1954. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai guru dan Chavez lahir sebagai anak
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza