Hujan Deras 24 Jam Non-Stop di Situs Batu Suci Uluru
Hujan kembali turun di situs Uluru setelah melewati periode cuaca basah, dan membuat tahun ini terbukti menjadi tahun lembab untuk Australia Tengah.
Seorang juru bicara dari Resosrt 'Ayers Rock' (nama lain Uluru) mengatakan, hujan mengalir menuruni batu ikonik tersebut, menciptakan "pemandangan yang luar biasa".
Diperkirakan, hanya kurang dari 3% wisatawan yang datang berkunjung pernah melihat hujan di Uluru.
"Pigmen alami yang kaya di atasnya semacam berubah menjadi abu-abu baja," sebut juru bicara 'Ayers Rock'.
Ia mengakui, tahun ini telah menjadi musim dingin yang sangat basah di Australia Tengah dan ada sejumlah besar bunga liar di wilayah itu.
Munculnya burung dan katak
Penjaga sumber daya alam dan budaya di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, Lauren Hook-Walker, mengatakan, hujan dalam jumlah besar telah menyebabkan burung-burung datang ke wilayah ini karena semak Spinifex mulai tumbuh, dan katak yang telah mengalami hibernasi di bawah tanah juga muncul ke permukaan.
"Banyak orang mengeluh ketika hujan, tapi sebenarnya mereka sangat beruntung," ucap Lauren Hook-Walker.
Hujan kembali turun di situs Uluru setelah melewati periode cuaca basah, dan membuat tahun ini terbukti menjadi tahun lembab untuk Australia Tengah.Seorang
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025