Hujan Deras Akibatkan Longsor di 2 Desa Kabupaten Kudus

jpnn.com, KUDUS - Bencana tanah longsor dan pohon tumbang akibat terpaan angin kencang serta hujan yang turun sejak dua hari terakhir terjadi di dua desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Budi Waluyo mengatakan pohon tumbang terjadi di tiga titik, yakni di Desa Peganjaran Kecamatan Bae, Desa Besito Kecamatan Gebog, dan Desa Sidorekso (Kecamatan Kaliwungu).
"Desa yang mengalami tanah longsor hari ini (12/1), yakni di Desa Japan dan Desa Ternadi (Kecamatan Dawe) setelah terjadi hujan mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 13.45 WIB. Sehari sebelumnya juga turun hujan hingga ada beberapa desa yang dilanda puting beliung," kata Budi Waluyo di Kudus, Rabu.
Peristiwa tanah longsor di Desa Ternadi, kata dia, terjadi di belakang rumah salah satu warga, sedangkan di Desa Japan mengakibatkan akses jalan desa setempat tertutup material longsor.
Mendapat laporan tersebut, relawan BPBD bersama masyarakat setempat terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi material longsor yang menutupi akses jalan.
Sementara daerah yang rawan longsor, juga sudah diantisipasi dengan diberikan plastik agar air tidak mudah meresap ke dalam tanah.
Untuk pohon tumbang, kata dia, juga sudah dievakuasi agar tidak mengganggu akses jalan warga.
Dia mengingatkan warga Kudus yang berada di kawasan rawan bencana alam untuk waspada dan tetap siaga, mengingat di Kabupaten Kudus terdapat sejumlah desa yang rawan longsor, seperti Desa Rahtawu dan Menawan.
Tanah longsor dan pohon tumbang akibat terpaan angin kencang serta hujan yang turun sejak dua hari terakhir terjadi di dua desa di Kudus, Jateng.
- Tanam 1.000 Bibit Pohon di Kawasan Waduk Logung Kudus, Taj Yasin Ingatkan Perawatan
- ATR/BPN: Hampir Seperlima Tanah di Jateng Belum Jelas Status Hukumnya
- Kementerian PKP Akan Renovasi 500 Rumah Warga Miskin Ekstrem di Jateng
- Kabar Baik soal Penempatan Guru PPPK di Jateng, Semoga Relokasi Disetujui
- Banyak Aduan Penempatan PPPK Guru di Jateng, Ini Solusinya
- Isu Pemekaran Provinsi Menguat, Pemprov Jateng Sebut Tak Ada Urgensinya