Hujan Deras, Mega Nyeker
Sempat Muncul Ketegangan Antar Simpatisan PDIP
Senin, 30 Maret 2009 – 08:04 WIB

NYEKER- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati tidak memakai sepatunya karena basah saat orasi di panggung kampanye di lapangan Kayubihi, kabupaten Bangli, Bali Minggu (29/3). Foto: MIftahuddin/Radar Bali
Istri Taufik Kiemas itu kembali menegaskan, iklan sembako di televisi yang disentil rival politiknya. Menurutnya, iklan PDIP itu bukanlah iklan bohongan. Semuanya bisa terwujud dengan peningkatan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Mega juga memuji kader PDIP Bali yang tidak mudah berpaling ke lain hati. Terbukti, dalam pemilu 2004 dan Pilpres 2004 PDIP menang telak di Bali.
Baca Juga:
Sementara Mangku Pastika menyebutkan, dirinya yang dipercaya sebagai gubernur terus berupaya memperjuangkan wong cilik. Selama enam bulan kepemimpinannya di Bali, Pastika mengaku telah menjalankan janji politiknya seperti pemberian kredit tanpa agunan hingga perhatian kepada warga miskin.
Di bagian lain Waklil Ketua DPD PDIP Bali Nengah Arnawa yang juga bupati Bangli menyebutkan, total simpatisan PDIP yang hadir dalam kampanye kemarin mencapai 35 ribu. Namun, tidak semua simpatisan yang masuk lapangan. Sebagian memilih konvoi dan berada di luar lapangan.
Akibat membludaknya peserta kampanye, kemacetan pun tak bisa dihindari. Kurang lebih dua kilometer jalan menuju lokasi pun dibuat macet oleh iring-iringan kendaraan peserta kampanye yang dihadiri langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
BANGLI - Kampanye terbuka PDIP di lapangan Kayubihi, Bangli, berlangsung semarak meski diguyur hujan. Ribuan simpatisan moncong putih memadati lapangan
BERITA TERKAIT
- Sejumlah PAC PDIP Datangi Megawati Setelah PN Jakpus Menangkan Gugatan Tia Rahmania
- Kongres PDIP Bakal Diisi Acara Pengukuhan Megawati Sebagai Ketua Umum
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Politik Uang PSU Pilkada Serang, Gakkumdu Sita Duit Sebanyak Ini
- Info Sementara Penghitungan Suara PSU Pilkada Tasikmalaya, Siapa Unggul?
- Guntur Romli PDIP Heran Putusan Gugatan Tia Rahmania Baru Ramai Sekarang: Ini Ada Apa?