Hujan Ekstrem di Pulau Jawa, BPPT Siapkan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca

Hal itu disebabkan kondisi tanah masih belum jenuh, sehingga air hujan yang terjadi sebagian besar masih bisa terserap oleh tanah dan menjadi aliran bawah permukaan.
"Namun dengan bertambahnya hujan pada bulan Februari, berangsur-angsur kondisi tanah mulai jenuh, sehingga dengan kejadian hujan intensitas ringan-sedang secara terus menerus dapat mengakibatkan banjir," terang Jon Arifian.
Kondisi itu terjadi karena volume hujan tidak terserap dalam tanah sehingga langsung menjadi aliran permukaan atau genangan, seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di beberapa kota di Pulau Jawa seperti Bekasi, Karawang, Pantura Pulau Jawa, hingga Semarang.
Sementara itu, Deputi Bidang TPSA BPPT Yudi Anantasena menegaskan operasi TMC harus secara rutin dilaksanakan. Baik saat cuaca esktrem dampak La Nina yang dapat mengakibatkan banjir dan longsor seperti saat ini atau ketika kekeringan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Menurut Yudi, BPPT juga telah melaksanakan serangkaian studi dan teknologi untuk mengatasi permasalahan banjir dan longsor. Di antaranya kajian fenomena penurunan tanah (land subsidence) untuk daerah rawan banjir, akibat penggunaan air tanah. Selain itu aplikasi radar aperture sintetis dan kajian sistem tata air di daerah-daerah aliran sungai.(esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BPPT dan jajaran siap melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi hujan Ekstrem di Pulau Jawa.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Cegah Hujan Deras, Modifikasi Cuaca di Jakarta Bakal Dipercepat
- BMKG Diminta Modifikasi Cuaca Untuk Antisipasi Banjir di Jabodetabek
- Pramono Perintahkan Jajarannya Segera Lakukan Modifikasi Cuaca
- Jawa Barat Jadi Wilayah Utama untuk Modifikasi Cuaca
- BMKG dan BNPB Segera Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Atasi Hujan Deras
- Banjir Melanda Jakarta, Pemprov Bakal Memodifikasi Cuaca