Hujan Mutiara di Balik Badai Megastorm Sandy
Kamis, 08 November 2012 – 11:11 WIB
Dulu, saat gedung Twin Tower WTC di Ground Zero dihantam pesawat teroris, waktunya juga dekat. Tak sampai dua bulan, dari skedul marathon itu, persisnya 11 September 2001. Panpel tetap melanjutkan secara reguler, minggu pertama November tanpa cancellation. Bahkan even itu menjadi sarana dukungan moril yang simpatik, sekaligus solidaritas yang amat bermakna buat keluarga korban tragedi di Wall Street itu.
Lagi-lagi, it's ok. Itu kisah masa silam yang tidak bisa dibandingkan suasana batinnya dengan masa kini. Even legendaris New York Maraton itu sendiri, bagi saya, menyimpan banyak mutiara yang bisa diunduh. Ibarat sistem dalam softwere, tidak ada salahnya kita "download" ke Indonesia.
Sudah 42 tahun, trend pesertanya terus meningkat. Peminat dari luar AS juga semakin antre. Pamornya bertambah kuat, sebagai lomba marathon terbesar, terheboh, dan terpopuler di dunia. Padahal jumlah pesertanya hanya di kisaran 50 ribu? Saya jamin 1000 persen, jika dikemas yang cantik, Jakarta bisa jauh lebih heboh, lebih dahsyat, lebih massif, lebih atraktif.
TAK perlu lagi menyoal pembatalan New York Marathon 2012 itu. Buat apa pula? Toh, momentum itu lewat waktu dan tidak mungkin diputar ulang kembali.
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing