Hujan Pujian untuk Grand Prix Singapura

Ancam Kalahkan Gengsi Monaco

Hujan Pujian untuk Grand Prix Singapura
Hujan Pujian untuk Grand Prix Singapura
Dengan sukses Singapura, kata Dennis, sekarang semua lomba bisa disesuaikan jamnya untuk meningkatkan eksposure dan -kemudian- pemasukan F1 dan tim-tim pesertanya.

''Kita bisa menerapkannya di mana pun di dunia. Antara menyesuaikan jamnya dengan waktu paling ditonton di Eropa, atau yang di Eropa pun diubah supaya lebih spektakuler lagi,'' paparnya. ''Sekarang akan ada analisis, untuk menentukan kapan paling enak menonton grand prix di televisi. Lomba (di Singapura) ini akan menentukan tren baru,'' tegasnya.

Komentar Dennis itu didukung rekan kerjanya, bos Mercedes-Benz Motorsport Norbert Haug. ''Seandainya (GP Singapura) diselenggarakan pukul 2 siang, maka itu adalah pukul 8 pagi di Jerman, dan bakal ditonton rata-rata tiga juta orang. (Kalau malam seperti ini) berarti siang di Jerman, dan kita mendapatkan sedikitnya tujuh juta pemirsa (di Jerman),'' ungkapnya.

Itu hanya di Jerman. Belum di negara-negara Eropa lain. Karena itu, Haug menegaskan, lomba malam yang supermahal tersebut tetap banyak gunanya untuk promosi Singapura.

SINGAPURA - Lomba pertama di jalanan Marina Bay, Singapura, tadi malam berlangsung spektakuler. Suasana hidup, balapan pun seru penuh aksi. Tak heran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News