Hukum Adat Jangan Mendiskriminasi Perempuan dan Anak
jpnn.com, BIAK - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise berharap sudah saatnya hukum adat menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Menurut dia, jangan ada lagi hukum adat yang mendiskriminasi perempuan dan anak.
“Biak menjadi daerah yang memiliki hukum adat dan beberapa di antaranya masih diskriminasi terhadap perempan dan anak,” ujar Menteri Yohana dalam Sosialisasi Pencegahan dan Penelantaran Anak bagi para Mananwir atau Dewan Adat Biak Numfor, Selasa (24/10).
Menurutnya, perlu menjadikan UU Nomor 17 Tahun 2016 sebagai dasar terkait kebijakan mengenai perempuan dan anak.
Dia menekankan pentingnya ketahanan keluarga dan melindungi anak dimulai dari kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan tumbuh kembang dan memenuhi hak anak. Selain itu, Menteri Yohana juga mendorong percepatan pencapaian indikator-indikator Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) di Kabupaten Biak Numfor, terlebih karena Kabupaten Biak Numfor telah dicanangkan sebagai KLA sejak 2016 lalu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor, Markus O. Mansnemwra menambahkan, setiap anak memiliki hak yang sama untuk dilindungi dan menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat untuk melindungi anak tanpa tebang pilih.
"Sosialisasi yang dilakukan Kemen PPPA tersebut adalah permintaan khusus Dewan Adat Biak Numfor untuk menambah wawasan mengenai perlindungan anak dari bentuk kejahatan," tandas Markus.(esy/jpnn)
Menteri Yohana menekankan pentingnya ketahanan keluarga dan melindungi anak dimulai dari kehidupan sehari-hari dengan memenuhi hak anak.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Denny Sumargo Beberkan Alasan Satroni Rumah Farhat Abbas, Khawatir Keselamatan Istri
- Calon LMK di RW 013 Tanah Sereal Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Elly Lasut Pemimpin yang Peduli Tanpa Diskriminasi & Dekat dengan Masyarakat Muslim
- Polemik Jilbab di RS Medistra, DPRD DKI Minta Kemenkes Berikan Sanksi
- Wakil Ketua MPR Dorong DAK Nonfisik Dioptimalkan untuk Tangani Masalah Perempuan & Anak