Hukum Mencukur Bulu Kemaluan, Jangan Sampai Lewat ya!
jpnn.com - Mencukur bulu kemaluan hukumnya sunah atau dianjurkan. Lantas kapan waktu yang terbaik untuk mencukur bulu kemaluan?
Mengenai waktu mencabut bulu kemaluan akan berbeda-beda setiap orang.
Waktu yang pas atau terbaik melihat kondisi setiap orang. Hal ini karena pertumbuhan bulu kemaluan setiap orang tidak sama, ada yang cepat panjang ada yang lama.
Penetapan waktu mencukur bulu kemaluan sebagaimana yang telah dijelaskan dilihat dari sisi panjangnya. Jika dibiarkan, maka jangan sampai melebihi empat puluh hari,” (An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, juz I, halaman 342).
Berangkat dari penjelasan singkat ini dapat ditarik kesimpulan waktu terbaik untuk mencukur bulu kemaluan berbeda-beda setiap orang.
Jika memang bulu kemaluan sudah panjang, segera dicukur dan jangan dibiarkan sampai melebihi 40 hari.
Hal ini didasarkan kepada salah satu sabda Rasulullah SAW berikut ini, dari Anas Bin Malik RA berkata, ‘Kami diberi batas waktu (oleh Rasulullah SAW) dalam mencukur kumis, memotong kuku, mencukur bulu kemaluan, dan mencabut bulu agar kami tidak membiarkannya lebih dari 40 malam,’” (HR Muslim).
Menurut An-Nawawi, makna hadits ini adalah tidak ada pembiaran melebihi 40 hari.
Bolehkah kita mencukur bulu kemaluan? Dan apa hukumnya menurut ajaran Agama Islam? Simak selengkapnya
- Kemenag Serahkan Hadiah Menulis Buku Umum Keagamaan Islam, Total Rp435 Juta
- PAN Makin Semangat Turun ke Masyarakat Membantu Rakyat
- Wamenag Zainut: Islam Seharusnya Menjadi Penawar Bagi Persoalan Global
- Aming Kembali Mengubah Penampilan, Kini Tumbuhkan Bulu
- Begini Cara Sonny Septian dan Sang Istri Apresiasi Si Buah Hati yang Belajar Berpuasa
- PBNU Gelar Muktamar Internasional Fikih Peradaban, Bahas Urgensi Piagam PBB dalam Islam