Hukuman Mati Meningkat di Myanmar, Sementara di Tiongkok Disembunyikan

Hukuman Mati Meningkat di Myanmar, Sementara di Tiongkok Disembunyikan
Politisi Myanmar Phyo Zayar Thaw telah dijatuhi vonis hukuman mati di negaranya. (Supplied)

"Saya tidak tahu bagaimana orang bisa mengetahui bahwa mereka berada dalam vonis hukuman mati dan dapat dieksekusi kapan saja," kata Rose.

Dia mengatakan saat ini hampir 30.000 orang terpidana mati secara global.

"Australia perlu berbuat lebih banyak, karena kita tinggal bersebelahan dengan wilayah pelaksana tertinggi hukuman mati di dunia," katanya.

Angka ini sebagian besar terjadi di Tiongkok, yang menurut Amnesty International, mengeksekusi ribuan orang, meskipun kelompok tersebut tidak memiliki akses data karena dianggap sebagai rahasia negara.

"Meskipun kami tidak memiliki statistik, kami tahu dari catatan media, dari dokumen pengadilan bahwa Tiongkok adalah pelaksana hukuman mati terbesar di dunia," kata Rose.

Namun, dia menyebut adany harapan dalam dekade terakhir karena penurunan jumlah pelanggaran yang diancam hukuman mati di Tiongkok, dari 50-an menjadi 46.

Kelompok HAM juga tak memiliki akses ke jumlah kasus di Korea Utara sehingga tidak mungkin memverifikasi laporan secara independen. Begitu pula dengan Vietnam.

Menurut Rose, bila Asia memiliki jumlah eksekusi tertinggi, sebaliknya Pasifik berada di ambang "bebas hukuman mati".

Myanmar mengalami peningkatan jumlah kasus hukuman mati sementara Tiongkok, Korea Utara dan Vietnam terus melakukan eksekusi secara rahasia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News