Hukuman Mati tak Konsisten, Gembong Narkoba Merajalela
![Hukuman Mati tak Konsisten, Gembong Narkoba Merajalela](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20151203_193517/193517_944760_narkoba.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat BNN Ricky Yanuarfi mengatakan, Indonesia menjadi sasaran peredaran gelap narkotika.
“Dari empat juta jiwa penduduk di Indonesia, sebanyak 2,18 persen di antaranya menjadi penyalahguna narkotika. Mereka berada pada rentang usia 10-59 tahun,” terang Ricky, Kamis (3/12).
Ricky mengungkapkan sejumlah fakta permasalahan narkoba di Indonesia. Di antaranya ialah gembong narkotika di dalam Lapas yang masih bisa mengendalikan jaringan peredaran gelap.
Selain itu, sebanyak 80 persen pengiriman narkoba ke Indonesia melalui jalur perairan dan hukuman mati tidak dilaksanakan secara konsisten.
"Dalam mendukung pelaksanaan program P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba), BNN membutuhkan peran serta lementerian dan lembaga,” tegas Ricky. (esy/jpnn)
JAKARTA - Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat BNN Ricky Yanuarfi mengatakan, Indonesia menjadi sasaran peredaran gelap narkotika. “Dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemenag Perkuat Tata Kelola Zakat dan Wakaf dengan Modul Pembinaan Berjenjang
- Efisiensi Anggaran, Pemeliharaan Rutin Jalan di Jateng Turun Hingga 70 Persen
- Erdogan Bakal Ikut Membangun IKN, Janjinya Tidak Main-Main
- Pakar Nilai KUHAP Mengotak-ngotakkan Penegak Hukum, Harus Direvisi
- Mentrans Iftitah Tetap Optimistis Kembangkan Kawasan Transmigrasi di Tengah Efisiensi
- Erdogan Puji Sikap Indonesia yang Terus Dukung Palestina