Humala Napitupulu, Pegawai Ditjen Pajak yang Terseret Kasus Gayus

Yakin Bebas, Anak Sebut Ayah Kerja di Kantor Polisi

Humala Napitupulu, Pegawai Ditjen Pajak yang Terseret Kasus Gayus
Humala Napitupulu, Pegawai Ditjen Pajak yang Terseret Kasus Gayus
 

Humala membenarkan bahwa kesederhanaan hidup itu merupakan ajaran ibunya yang ditanamkan sejak dirinya masih kecil. Bahkan, ketika kuliah di Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya, dia harus bekerja untuk mendapatkan tambahan uang saku. "Awalnya saya kerja di kantor akuntan publik, lalu pindah di toko elektronik," kata pria yang lama tinggal di kawasan Bratang Gede, Surabaya, tersebut.

 

Berkat kesederhanaannya itu pula Humala bisa melanjutkan jenjang pendidikan S-2 di Fakultas Ekonomi Unair tanpa harus membebani orang tua.Dia menuturkan, kasus yang menjeratnya saat ini sangat membuat dirinya tertekan. Selain mengganggu ekonomi keluarga, tekanan yang luar biasa dirasakan adalah tekanan secara psikis. "Misalnya, saya tidak bisa bersama istri dan anak-anak setiap saat lagi," katanya.

 

Terpisah dari dua anaknya yang masih kecil-kecil membuat rasa rindunya membuncah. Menurut Humala, anak-anaknya belum mengerti bahwa ayahnya sedang terbelit masalah pelik.

 

Pria berkacamata itu mengisahkan, saat hari-hari pertama menjalani masa tahanan di kantor polisi, dua anaknya pernah diajak ibunya membesuk. "Setelah itu, tiap lewat depan kantor polisi, anak saya bilang, itu kantor ayah," tuturnya dengan nada getir.

Kasus mafia pajak Gayus Halomoan Tambunan menyeret banyak orang ke meja hijau. Salah satunya Humala Napitupulu, rekan kerja Gayus. Kehidupannya banyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News