Humanitarian Islam dan Peran NU Dalam Membangun Papua
Oleh: M Rifai Darus - Wakil Ketua PWNU Papua

jpnn.com - Wacana Humanitarian Islam (al Islam lil Insaniyah) atau Islam untuk kemanusiaan merupakan buah pemikiran massyaikh NU yang bersumber dari Rasulullah Muhammad SAW.
Gagasan tersebut yang juga berpijak dari kesadaran historis – spiritual dalam konstruksi universal.
Pijakan yang menyadari bahwa Islam masuk ke nusantara secara damai— sebagaimana jejak Wali Songo menyebarkan Islam yang tidak pula memerangi tradisi leluhur.
Spiritualitas para wali memberi teladan bahwa siar Islam bisa membaur dengan kearifan lokal, tanpa saling melenyapkan.
M Rifai Darus - Wakil Ketua PWNU Papua. Foto: Dokumentasi pribadi
Dua pijakan itu bermuara pada keistimewaan Rasulullah Muhammad yang diutus Allah Azza wa Jalla sebagai rahmat bagi seluruh alam (QS. Al-Anbiya ayat 107).
Gagasan Humanitarian Islam yang tengah dipromosikan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) merefleksikan konsepsi trilogi ukhuwah.
Wacana Humanitarian Islam atau Islam untuk kemanusiaan merupakan buah pemikiran massyaikh NU yang bersumber dari Rasulullah Muhammad SAW.
- Makna Idulfitri 1446 Hijriah: Momen Kebersamaan, dan Berbagi
- Peringati Hari Al Quds Sedunia, Ribuan Massa Padati Gedung Grahadi Surabaya
- Danone Menjalin Kemitraan Strategis dengan PBNU
- Menpora Dito Apresiasi Kegiatan Majelis Tilawah Al-Quran Antarbangsa ke 15 DMDI
- Digelar Serentak, Khataman Al-Qur’an NU Global Akan Menggema di Seluruh Dunia, Targetkan Rekor MURI
- Ustaz Cholil Bicara tentang Islam dan Pertambangan Berkelanjutan