HUT ke-24 Banten, HMI Serang Serukan Lawan Politik Dinasti

jpnn.com, SERANG - Dalam rangka memperingati HUT ke-24 Provinsi Banten, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPRD provinsi, Jumat (4/10).
Aksi ini bertujuan untuk mengevaluasi perjalanan Banten sebagai provinsi yang bertagline “Iman-Taqwa” serta mengangkat berbagai masalah yang masih mengganggu kesejahteraan masyarakat.
Ketua Umum HMI Cabang Serang Eman Sulaiman menekankan pentingnya refleksi terhadap kondisi Banten saat ini.
"Sebanyak 24 tahun perjalanan bukan hanya soal merayakan seremonial HUT, tetapi juga mengevaluasi apakah kita telah mencapai tujuan yang diinginkan," ungkapnya.
Sulaiman mencatat, meskipun Banten dibentuk dengan harapan menjadi provinsi yang mandiri, maju, dan sejahtera, realitasnya saat ini menunjukkan banyak tantangan yang harus dihadapi.
"Banten kini tercatat sebagai provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia, mencapai 7,02%. Ini adalah cerminan kegagalan pemimpin Banten dalam menciptakan lapangan kerja yang memadai," tambahnya.
Massa aksi membawa spanduk bertuliskan "Refleksi HUT Banten ke-24, Berani Bersuara Lawan Politik Dinasti!" dan menyampaikan orasi-orasi kritis mengenai praktik politik dinasti yang berdampak pada ketidakadilan dan kesenjangan sosial di masyarakat.
Mereka menyebut praktik politik dinasti membuat kemiskinan yang tersistematis dan rusaknya demokrasi di Banten.
HMI Serang berpandangan bahwa praktik politik dinasti berdampak pada ketidakadilan dan kesenjangan sosial di Banten
- Anggota Satgas Unaya Meninggal Ketika Kawal Demo Mahasiswa
- Layanan Jantung Bethsaida Healthcare Jadi Destinasi Wisata Medis di Banten
- Oknum Anggota DPRD Banten Ditangkap Terkait Penipuan Cek Kosong, Begini Kronologinya
- Motor Dinas Polisi Dicuri di Parkiran Masjid, Motif Pelaku Dibilang Unik
- Sejumlah Warga Tangerang yang Terdampak Banjir di 17 Titik Dievakuasi ke Posko Pengungsian
- 24 Jam Nonstop, Posko Mudik Lebaran DPW PKS Banten Sediakan Fasilitas Pijat Relaksasi