HUT ke-50, Sarirasa Group Adakan Pameran Gemah Ripah yang Memukau

HUT ke-50, Sarirasa Group Adakan Pameran Gemah Ripah yang Memukau
Menparekraf Sandiaga Uno (ketiga dari kiri) menghadiri perayaan HUT ke-50 Sarirasa Group. Foto: Dok. Sarirasa Group

Sarirasa Group mengajak peserta untuk mendalami keajaiban Wastra Indonesia, yang tidak hanya memiliki makna budaya yang mendalam tetapi juga relevan dengan misi Sarirasa dalam melestarikan warisan Indonesia.

Dipandu oleh William Ingram, Founder Threads of Life, sesi ini menjelaskan bahwa seperti halnya Sarirasa yang berusaha mempertahankan cita rasa autentik dalam setiap hidangan, Wastra juga mempertahankan nilai-nilai tradisional yang kaya melalui setiap helai kain yang ditenun.

Namun, tantangan tidaklah sedikit. Para penenun tradisional menghadapi kesulitan dalam mengakses pasar global. Ingram mengupas strategi-strategi yang bisa diambil untuk mengatasi hambatan ini, serupa dengan upaya Sarirasa Group dalam memperkenalkan kuliner Indonesia ke pasar internasional. Melalui inisiatif Sarirasa Origin, Sarirasa tidak hanya berfokus pada aspek kuliner tetapi juga pada pelestarian dan promosi budaya.

Komitmen Sarirasa dalam melestarikan budaya tidak berhenti di situ. Diskusi berlanjut dengan seni lukis kaca terbalik Indonesia, dipandu oleh Hermawan Tanzil dan Chabib Duta Hapsoro dari LeboYe yang membahas teknik artistik dan makna budaya di balik setiap karya, memperlihatkan betapa pentingnya seni dalam mencerminkan identitas budaya. Sarirasa Origin bertujuan memastikan bahwa setiap elemen seni tradisional ini tetap hidup dan dihargai oleh generasi mendatang.

Selanjutnya, perhatian tertuju pada kebangkitan wayang Tionghoa-Jawa pasca-1965, dipandu oleh Dwi Woro Retno Mastuti dari Sanggar Budaya Rumah Cinta Wayang (Cinwa) dan Ki Aneng Kiswantoro.

Diskusi ini menggali dalamnya dampak iklim politik pada tradisi wayang dan bagaimana seniman berjuang mempertahankannya. Perjuangan ini mencerminkan misi Sarirasa Origin dalam menjaga dan mempromosikan warisan budaya Indonesia, menunjukkan dedikasi mereka terhadap pelestarian budaya di tengah tantangan.

Puncak acara menghadirkan sesi tentang diplomasi budaya, dipandu oleh Josephine Komara (Obin) dan Benny Grata dari Sarirasa Origin.

Obin berbicara tentang peran seni tradisional seperti batik dan wayang sebagai alat diplomasi yang efektif dalam memperkuat hubungan internasional. Desain tenun khusus untuk memperingati ulang tahun ke-50 Sarirasa diungkapkan, mencerminkan komitmen perusahaan dalam melestarikan warisan budaya. (rhs/jpnn)


Sarirasa Group melanjutkan perayaan ulang tahun ke-50 dengan pameran Gemah Ripah yang penuh warna.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News