HUT ke-76 Bhayangkara, IPW Minta Polri Bersihkan Budaya Menyimpang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso meminta Polri membersihkan budaya menyimpang yang mengkhianati kode etik.
Hal itu disampaikan Sugeng bertepatan dengan HUT ke-76 Bhayangkara yang jatuh pada Jumat (1/7).
"Mulai dari elite Polri pangkat jenderal hingga bawahan yang pangkat terendah tamtama," kata Sugeng dalam keterangannya, Jumat.
Menurut Sugeng, siapa pun pimpinannya, Polri tak boleh kendor untuk menjaga marwah institusi yang memiliki semboyan "Rastra Sewakottama".
Menurut dai, arti semboyan Polri itu adalah abdi utama daripada nusa dan bangsa.
Dengan demikian, lanjut dia, Polri bukanlah penguasa, melainkan abdi negara yang mempunyai tugas melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat.
"Sehingga, pimpinan tertinggi Polri harus mampu menjalankan organisasinya sesuai dengan tujuan reformasi Polri, menjadikan anggota Polri untuk berbuat baik, berkarya secara profesional dan berprestasi mengawal tupoksinya," ujar dia.
Sugeng juga berharap setiap anggota Polri harus menjadi teladan bagi masyarakat.
IPW meminta Polri membersihkan budaya menyimpang pada anggota yang mengkhianati kode etik
- Habiburokhman: Polri Responsif Tangani Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
- Komisi III DPR Sebut Polri Paling Responsif Tindaklanjuti Pengaduan Masyarakat
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Apa Motif 18 Polisi Peras Penonton DWP? Propam Sita Rp 2,5 Miliar
- KPK Sengaja Tetapkan Hasto Tersangka Setelah Jokowi Lengser, Begini Analisis IPW
- Pastikan Keamanan Natal, Irjen Iqbal Kunjungi Sejumlah di Gereja di Pekanbaru