HUT ke-78 RI, Gus Imin: Desa Gerbang Utama Capai Kemakmuran Bangsa
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan momentum 17 Agustus 1945 adalah tonggak awal Indonesia merdeka dan bebas dari ketertindasan, keterpurukan, kemiskinan, dan ketidakberdayaan.
Dia mengatakan 17 Agustus 1945 adalah momentum spirit kejuangan untuk terus bangkit dan menata menuju bangsa yang lebih maju, Makmur, kuat, dan mandiri.
“Salah satu tujuan kami merdeka adalah lepas dari seluruh kemiskinan, ketertinggalan dan menjadi negara dengan ekonomi yang kuat, masyarakat dan penduduk yang mandiri, kokoh, yang makmur dan sejahtera. Agar kemerdekaan ini benar-benar terwujud nyata dalam kehidupan nasional, dan kehidupan bangsa kita, maka bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang makmur,” ujar pria yang kerap disapa Gus Imin tersebut dalam video yang diterima Parlementaria, Kamis (17/8).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan salah satu cara mewujudkan kemerdekaan menuju bangsa yang makmur adalah meletakkan desa sebagai bagian utama dalam pembangunan nasional.
Oleh karena, lanjutnya, desalah yang menjadi tumpuan masyarakat yang paling banyak.
Desa, dengan seluruh potensi alam dan seluruh potensi kekuatan ekonomi, merupakan sumber daya mengelola.
Maka dari itu, desa harus menjadi gerbang utama menuju kemerdekaan yang Makmur dan sejahtera.
“Pembangunan desa adalah menuju Indonesia yang maju, desa yang maju adalah bagian utama dari tujuan kami merdeka. Spirit kemerdekaan kami wujudkan dalam pembangunan desa yang sungguh-sungguh," ungkap dia.
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan momentum 17 Agustus 1945 adalah tonggak awal Indonesia merdeka.
- Dita PKB: Masih Ada Pilihan Selain Menaikkan PPN Demi Menggenjot APBN
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- Nadya Roihana: PKB Mengutuk Kekerasan di Pilkada Sampang